I'm Kopites |
Jumpa lagi dengan Grup legendaris GARUKPALA yang super gokil, trip GARUKPALA kali ini terdiri dari Bang Bara pria kelahiran Solo yang terkenal dengan suara emasnya, Bang Ari pemuda sleman yang penuh talenta, Bang Dani anak jakarta sekaligus Arjunanya Garukpala, bang Rizal si murid baru dari Karanganyar dan yang terakhir saya Ryan bocah jogja yang selalu patuh pada undang-undang yang berlaku. Dan tujuan kita kali ini adalah Gunung Merbabu via Selo, trip kali ini selain untuk merayakan hari rabu yang datang hanya sekali dalam seminggu juga untuk mengobati rasa penasaran kami yang sudah naik merbabu sampai tiga kali tetapi selalu tanpa dokumentasi di puncak karena terkena hujan dan badai. Bahkan di Trip yang ke tiga kami terkena badai es dari Jembatan Setan sampai Puncak Kenteng Songo.
Para pemuda lugu yang jauh dari rumah |
Jalur Selo dalah jalur favorit para pendaki dalam pendakian gunung Merbabu. Jalur Selo memiliki tingkat kesulitan yang medium dan cocok sekali untuk pendaki pemula. Pada jalur Selo ini pula pendaki akan mendapati pemandangan yang luar biasa seperti hutan, sabana rumput, bukit, kabut dan lain-lainnya. Akan tetapi di jalur ini tidak terdapat mata air seperti di Jalur pendakian Merbabu lainya seperti Jalur Pendakian Merbabu via suwanting atau Merbabu via wekas, jadi sangat disarankan untuk membawa persediaan air yang lebih.
Selo adalah nama sebuah desa di kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Desa Selo ini merupakan desa yang terletak di antara gunung Merbabu dan gunung Merapi. Sehingga desa ini bisa dibilang sebagai start-nya pendakian untuk gunung Merbabu dan juga gunung Merapi.
Kita bisa menuju ke desa Selo lewat Magelang ataupun Boyolali. Tips penting sebelum melakukan pendakian ke gunung Merbabu yakni tentukan jalur pendakiannya dulu kemudian cari tahu petunjuk untuk ke sana. Jika dari arah Yogyakarta maka biasanya paling mudah adalah lewat kota Muntilan. Para pendaki bisa naik angkutan umum atau sepeda motor atau mobil. Jika kamu bingung, kamu bisa tanyakan kepada orang saat di Muntilan atau di Boyolali arah menuju Selo. Atau gunakan teknologi di gadgetmu seperti GPS atau Google Maps dengan koordinat Klik disini kakak
Perjalanan dimulai dari kota jogja tercinta, karena rumah Bang Ari dan saya masih searah jadi kami janjian ketemu di Lapangan Denggung, Sleman. Pukul 06:00 saya bareng Bang Dani yang sorenya baru dateng ke jogja dan menginap di tempat saya. Memulai perjalanan, tapi di jalan Bang Dani bilang ingin sarapan Gudeg simbah yang jualan di Jl. Sosrowijayan dan karena tempat itu tidak jauh dari rute perjalanan sekalian kami mampir sarapan di kuliner yang lagi ngetrend tersebut.
Selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan ke Lapangan Denggung dan ternyata Bang Ari sudah menunggu dengan wajah pucat pasi, dengan penuh rasa penasaran aku langsung bertanya "kamu kenapa e bang, sakit atau gimana kok pucat kayagitu kayak habis ngelihat hantu ?" dengan terbata-bata Bang Ari menjawab "Barusan mantanku lewat di boncengin cowok dan dia peganganya mesra banget padahal baru tadi malem dia mutusin aku ..." dengan menahan tawa akupun berusaha menenangkan Bang Ari yang sedang gusar tidak beraturan "udah bang, cewek gak cuma satu walaupun yang mau sama sampean itu terbatas. Tapi lebih baik kita buru-buru berangkat keburu siang. siapa tahu nanti di dalam pendakian sampean ketemu jodoh." dengan semangat yang mulai bangkit Bang Ari menjawab "Oke dueeeh, let's goooo". Dan kamipun melanjutkan perjalanan ke Basecamp Selo.
Salah satu basecamp pendakian di Pendakian Gunung Merbabu via Selo |
Basecamp |
Setelah menunggu sekian lama, pukul 11: 15 akhirnya Bang Bara dan Bang Rizal muncul dari gelapnya kabut seperti di film horor hollywood, walah kelakuan Bang Bara dan Bang Rizal ini ada-ada saja sudah datang terlambat pakai sok di dramatisir segala. Okelah Bang,,, next trip tak bales aku akan datang lebih telat dari dirimu.
Setelah Ishoma dengan diawali do'a kami memulai perjalanan pukul 13:30. Dari Basecamp ke Pos 1 jalan masih landai dan kami tempuh dengan waktu 1jam.
Dari Pos 1 ke Pos 2 jalan juga masih banyak yang landai, walaupun sudah ada sedikit tanjakan tapi hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Pos 2 |
Barisan sakit hati |
Dani Prince of Garukpala |
Karena saat itu cuaca mulai mendung, di dalam perjalanan kami hampir tanpa beristirahat. Kami hanya berhenti secukupnya untuk minum dan melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan dari Pos 2 ke Sabana 1 jalan mulai menanjak jadi kami membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Ryan The Iceman |
Ternyata di area Pos 3 sudah ada beberapa pendaki yang mendirikan tenda tetapi karena kami ingin waktu summit attack lebih pendek kami melanjutkan perjalanan ke Sabana 2, karena pemandangan yang sangat indah dan tempat tujuan ngecamp kami sudah dekat, kami memperlambat ritme perjalanan kami sambil menikmati pemandangan sabana yang menjadi ikon Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo.
Pos 3 |
Rizal murid baru |
Ari Mr. Incredible |
Bara Captain Fantastic |
Melepas lelah sejenak di Sabana 2 |
Hei kamu ... mau gak jadi yang kedua ? |
Saya "udah bang, relain aja. percaya deh pasti kamu dapet yang lebih baik dari tuh cewek dan semua akan indah pada waktunya."
Bang Dani "besok lagi kalau nyari pacar, nomer satu yang setia bang" (ini saya kurang setuju, harusnya nomer satu itu jenis kelamin. setia itu nomer dua)
Bang Ari "tapi kamu udah gituan belum bang ?" (jujur yang satu ini saya bener-bener gak tau maksudnya apa. yang pasti sebuah masalah tidak akan selesai kalau di jawab dengan sebuah pertanyaan.)
Bang Rizal "(hanya diam sambil berbisik, bijak banget tuh cewek.)"
Malam semakin larut, karena besoknya kami ingin bangun lebih awal dari biasanya, pukul 21:00 kami mulai tidur. Tepat pukul 00:00 kami semua terbangun karena Bang Ari tiba-tiba menjerit histeris, dan dengan wajah yang sangat panik sayapun bertanya "ada apa bang sampai keluar keringat dingin begitu ?"
dengan nada yang lirih Bang Ari menjawab "tadi aku mimpi, ceweku nangis meluk aku sambil berkata pertahankan aku." akupun menyahut "loh bukannya kamu sudah putus tadi malam bang", dengan wajah menggemaskan Bang Ari menjawab "maksudnya mantanku loh bro ...". Dengan senyum lega kami melanjutkan bobok cakep ala Garukpala. (Emang sih, akhir-akhir ini bayangan mantan malah lebih mengerikan dari bayangan hantu)
Dering alarm dari tenda sebelah membangunkan kami, setelah mencuci muka kami membagi tugas untuk persiapan summit attack. Ada yang memasak, ada yang menyiapkan kopi, ada yang berkemas mempersiapkan peralatan untuk summit attack, ada yang bersih-bersih, ada yang memasak sambil sambil menyiapkan kopi dan bersih-bersih sekaligus mempersiapkan peralatan untuk summit attack dan ada beberapa yang menyaksikan orang memasak sambil menyiapkan kopi dan bersih-bersih sekaligus mempersiapkan peralatan untuk summit attack.
Beradventure bukan alasan untuk tidak beribadah ... inget itu bro !!! |
summit attack. |
Pemandangan Gunung Merapi dari balik padang Edelweiss |
Pemandangan Sabana 2 dari Watu lumpang |
Rasa syukur yang begitu dalampun menyertai kami saat kami sampai puncak merbabu dengan cuaca cerahnya, karena setelah empat kali pendakian baru pendakian ke empat kami bisa mengabadikan saat-saat yang luar biasa dipuncak.
Garukpala ... Yeeaahhhhh !!! |
And you'll never walk alone |
Penampakan Kenteng Songo |
Sedang kefikiran yang jauh disana |
Gunung Andong, Telomoyo, Ungaran dan Prau. |
Gunung sindoro dan sumbing nan jauh disana. |
Duo Kacau |
Una ... |
Semangat ... |
Luph u Bapak & Simbok |
Total perjalanan kami dari Puncak Gunung Merbabu ke Basecamp kurang lebih 3 jam.
Setelah cukup beristirahat kami minta ijin kepada Bapak penjaga Basecamp untuk pulang, dan kami juga saling berpamitan. Saya, Bang Dani dan Bang Ari kembali ke Jogja, Bang Bara dan Bang Rizal kembali ke Solo.
Pukul 19:00 saya dan Bang Dani sampai Jogja, tak lama kemudian saya dapat pesan kalau Bang Ari, Bang Bara dan Bang Rizal juga sudah sampai rumah dengan selamat.
Rasa bahagia dan sedih menjadi satu, saya sangat bahagia karena dengan kekompakan tim akhirnya bisa mencapai puncak dan kembali dengan selamat dan melewati perjalanan yang sangat mengesankan, tetapi disisi lain saya juga bersedih karena berpisah dengan para sahabat yang luar biasa. Dengan kesibukan masing-masing, entah kapan kami bisa berkumpul dan melakukan pendakian lagi ...
Terimakasih Tuhan atas indahnya hidup ini.
Terimakasih telah memberi kemudahan dan keselamatan di sepanjang pendakian ini.
dan terimakasih buat Bang Bara, Bang Ari, Bang Rizal dan Bang Dani karena di dalam pendakian ini kita bisa saling menjaga satu sama lain, saling mendukung dan saling melindungi. Semoga di trip selanjutnya kita semakin solid dan kompak.
suatu kehormatan dapat kesempatan mendaki bersama orang-orang hebat seperti kalian.
keberhasilan kita sampai puncak memang luar biasa tapi perjuangan kita melewati segala rintangan itu yang tak akan terlupakan.
Dan semoga pengalaman di pendakian Gunung Merbabu ini memberikan kita inspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik. Amin
Cerita ini di angkat dari pendakian kami di Gunung Merbabu via Selo Rabu 11 Mei 2016, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Untuk video pendakian tim garukpala bisa di lihat di Pendakian Gunung Merbabu via Selo
Salam lestari.
YNWA