Rabu, 13 September 2017

Terjebak Badai di Pendakian Gunung Sumbing via Banaran


Salam lestari sedulur-sedulur pecinta alam yang hatinya masih bergetar saat mendengar nama mantan terindah, yang masih suka senyum-senyum enggak jelas saat lewat depan rumahnya berharap dia lagi benerin genteng rumah atau pas lagi mandiin kambing kesayanganya dan ngelihat kamu sambil senyum. please deh, senyumanya bukan karena dia juga masih sayang sama kamu tapi karena dia heran kenapa dulu dia bisa sayang dengan kamu manusia tuna cerdas yang enggak pernah bersyukur dengan keindahanya tapi malah sok-sokan selingkuh dengan orang yg "terlihat" lebih segalanya dan alhasil nyesel tuju tanjakan. Sumpah ini bukan pengalaman pribadi
Dan alam ini diciptakan dengan jutaan misteri yang tidak kita ketahui.
Bukan misteri yang membuat kita takut,
tapi misteri yang membuat kita bergairah untuk mengetahuinya
Ketemu lagi dengan saya Ryan si anak kopites yg akan berbagi cerita tentang pendakian saya kemarin bersama sahabat-sahabat Garukpala Adventure yang cakepnya sampai bergelambiran.
Gunung yang beruntung untuk kami daki kali ini adalah Gunung Sumbing dengan jalur yang masih ranum, yaitu jalur pendakian yang dimulai dari Desa Banaran.
Untuk menuju Basecamp Pendakian Gunung Sumbing via Banaran bisa menggunakan gugel map dengan koordinat Klik disini kakak  .

Pendakian kali ini dilatar belakangi karena sebulan terakhir saya dihajar secara fisik dan mental oleh keadaan, yang ngebuat saya butuh kekasih suasana baru. Habisnya enggak suntuk gimana coba, status mengerikan sebagai seorang jomblo keren masih saja melekat di pundak atletisku, padahal pasangan yang aku pingin enggak muluk-muluk kok. Cukup seperti Via Vallen. .
bayangin bro, dari salah satu surat kabar edaran terbatas yang pernah tak baca ternyata kesepian lebih mematikan dari obesitas, nah kalau seorang yg mengidap workaholik lagi kesepian dan bermasalah dengan obesitas seperti saya kalau enggak diimbangi dengan refresing ya bisa berabe kan.

Hari Pendakian
Selasa 11 Juli 2017 kami pagi banget berangkat dari jogja dan sampai Basecamp Pendakian Gunung Sumbing via Banaran sekitar jam 08:00, karena hari itu tepat 18 hari dimana sidia pergi dengan sejuta alasan yang aku bahkan enggak peduli semua pembelaannya karena tetap tinggal atau pergi emang hak nya dia, setelah melakukan registrasi dengan diawali dengan do'a kami memulai Pendakian Gunung Sumbing via Banaran.
Basecamp Pendakian Gunung Sumbing via Banaran
Janganlah mendaki hanya membawa tubuhmu, tapi ikut sertakan juga perasaanmu.
asal jangan bawa kenangan masa lalumu,
karena sungguh itu lebih melelahkan dari membawa beban yang ada di dalam tas carriermu. .
Dan perjalananpun dimulai. .
Dari Basecamp ke Pos 0 sebenarnya bisa ditempuh menggunakan jasa ojek tapi karena kami masih perjaka, kami putuskan buat jalan kaki. Entah karena semangat atau karena do'a dari sahabat-sahabat Garukpala Adventure dari Basecamp ke Pos 0 kami tempuh kurang dari 1jam, padahal jalan yang dilewati luimayan jauh dan ada beberapa tanjakan dengan kemiringan yang sangat menguras tenaga, hati dan pikiran kami, tapi selelah apapun perjalanan dari Basecamp ke pos 0 lebih melelahkan menunggu kepastian dari dia yang ngebuat hatiku luluh tak bervitamin.

jika seseorang meninggalkanmu tanpa alasan,
beri dia alasan kecewa karena telah meninggalkanmu
dengan  cara menjadi lebih baik dari pendamping dia yang baru. .
Bang Ari si lugu yang unch. .
Bang Dany enggak lugu tapi unch juga 
Menuju Pos 1 kami sudah meninggalkan ladang penduduk dan masuk vegetasi yang cukup rapat seperti hatinya yang tak bercelah sedikitpun sehingga aku tertahan dan jauh dari bisa buat menyemai benih cinta yang begitu suci dan tulus. Karena saat itu bulan juli untuk sampai ke pos 1 kami membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Sebuah pendakian, pernah mengajarkanku,
betapa patutnya aku bersukur atas segala hal yang kuanggap sepele dalam kehidupan.
Sebuah pendakian pernah merubah sepotong roti menjadi penyambung nyawa,
setetes air di botol menjadi sangat berharga
dan sebuah kalimat penyemangat dari seorang sahabat lebih hebat dan bermakna dari kalimat bijak dari Mario Gotze.
Perjalanan ke Pos 2 kami melewati vegetasi yang semakin rapat dan jalan semakin menanjak tanpa ada satupun turunan entah itu turunan tajam atau turunan tumpul, ya begitulah yang namanya naik gunung jangan pernah berharap diberi jalur pendakian yang mudah tapi berdoalah agar diberi kekuatan dan kemudahan buat melewatinya. ciee gokil
Dan perjalanan menuju Pos 2 kami membutuhkan waktu 30 menit.

Berbahagialah dengan cara sederhana,
maka sederhana pula caramu mendapatkanya.
Sama halnya perjalanan menuju Pos 2, perjalan menuju Pos 3 masih melewati vegetasi yang sangat rapat dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

tidak bisa dipungkiri bahwa kita sekarang hidup dizaman cowok keren main di gunung
sedangkan cowok yang tuna ganteng sibuk mainin hati cewek 
Di tengah perjalanan menuju Pos 4 kami disuguhi pemandangan yang sangat indah, bahkan lebih indah dari kata-kata manis si dia pas minta kado di hari jadi kami yang ke 40 hari. Ya namanya juga sayang apapun jalanya, sesulit dan sesakit apapun jalan buat tetap bersamanya tetap tak jalani dengan penuh keikhlasan karena bersamanya adalah kebahagiaan yg tidak bisa terbeli dengan hal apapun.

Lelah yang aku rasakan saat menjelajah alam
akan setimpal dengan inspirasi yang aku dapatkan.

Dan sungguh,,setiap hening yang aku rasakan di antara lautan awan, 

selalu meningatkanku akan sosokmu yang begitu anggun dan indah.
Karena kami disuguhi pemandangan yang sangat indah, kami jadi dilema mau ngelanjutin perjalanan atau mau singgah sebentar. Akhirnya dengan kekompakan tim kami memutuskan buat istirahat sampai selepas maghrib. Sambil menikmati pemandangan yang begitu memanjakan mata, kami menyeduh kopi dan menikmati jajanan yang kami dapat dari indopalamart dengan menukar beberapa kertas berwarna merah dan biru atau biasa disebut dengan nama uang.

Keceriaan kami berubah saat menuju Watu Ondo atau Camp area, entah karena fisik yang mulai capek atau hal lain perasaan kami sudah tidak nyaman dari pertama kami melangkahkan kaki. Puncak kekhawatiran kami adalah saat di Watu Ondo, karena tiba-tiba Bang Ari terdiam kaku dengan wajah yang sangat pucat dan karena perjalanan tidak mungkin buat dilanjutkan akhirnya kami beristirahat di tengah-tengah tebing Watu Ondo. Sambil menggigil Bang Ari menjelaskan apa yang barun saja dilihatnya "kawan aku sudah enggak kuat lagi, dari tadi aku diikuti bayangan seorang wanita paruh baya dan setelah mendekat ternyata itu bayangan mantan yang meninggalkan aku pas lagi sayang-sayangnya". Kamipun terdiam merinding mendengarnya, karena akhir-akhir ini bayangan mantan memang lebih menakutkan dari bayangan hantu kw ataupun hantu ori.

Setelah Bang Ari sudah mulai bisa menerima kenyataan kalau kekasih yang dicintainya dengan penuh harap kelak akan menemani sampai akhir hayat, kami melanjutkan perjalanan menuju camp area. Ternyata dari Watu Ondo ke Camp Area sangat dekat, tanpa berlama-lama kami mendirikan tenda dan masak buat makan malam. Entah karena lapar atau Bang Ari yang pinter masak yang jelas rasa masakan kali ini benar-benar kacau tanpa toleransi. Setelah tak tanya kenapa rasanya tanpa kepastian kek gini bang,, Bang Ari ngejawab "tadi pas masak kuahnya tak kasih sedikit rasa kecewa, kenangan dan beberapa harapan buat bisa bersanding dengannya lagi". Aduh gimana Bang Ari ini, mau bisa move on gimana coba kalau setiap hembusan nafasnya yg ada hanyalah tentang mantannya. Sambil makan sajian dimalam itu saya dengan wajah lugu memberi nasihat buat sahabat baik saya Bang Ari "bang,, rasa sakit dan kecewa yg kamu rasakan selama ini tidak lain karena kamu yang memberi ruang buat berharap bersamanya lagi, ikhlasin bang. percaya sama aku hubungan satu arah itu enggak akan pernah berhasil dan dengan berat hati tolong dengarkan sahabatmu yang paling unch ini, lupain dia dan hapus semua harapanmu bersamanya karena sungguh harapan itu sudah enggak ada lagi. tolong bang sayangi ususmu dengan minum yak*lt tiap hari dan kalau kamu udah menemukan seseorang yang baik buat kamu jangan pernah meninggalkan dia hanya buat yang cantik. bosan itu manusiawi tapi saat kamu bosan dengan yang baik dan pergi buat yang cantik, maka saat rasa bosan itu hilang yang datang hanyalah penyesalan bang, penyesalan... ". setelah semua seperti seharusnya kami keluar tenda sambil melihat pemandangan yang indah pemukiman penduduk dibawah gunung, langit yang bertabur bintang sambil membahas tentang rasa yang diabaikan, tentang rindu yang tak dapat digambarkan, tentang cinta yang tak tersampaikan, tentang hati yang masih tetap pada pendirian, tentang penantian yang berujung kekecewaan, tentang perjuangan yang akhirnya disia-siakan dan misteri dibalik ngenesnya kejombloan Bang Bara, padahal beliau itu rajin beribadah, rajin menabung, mengutamakan kesetian diatas segalanya dan yang pasti dia selalu taat pada perundang-undangan yang berlaku.
Tanpa terasa jam tangan kado ulang tahun dari mbak mantan yang ke20 sudah menunjukan pukul 00:00, itu pertanda kalau hari sudah malam dan waktunya buat tidur cakep ala garukpala adventure, maka dengan aba-aba dari saya kamipun beranjak tidur karena besoknya kami harus bangun lebih awal karena jarak menuju puncak rajawali masih lumayan jauh.

Entah kenapa malam itu tidak seperti biasanya, perasaanku benar-benar jauh dari kata nyaman. Tepatnya jam 02:00 saya terbangun karena suatu hal ganjil, sayup-sayup terdengar suara jones akut menangis dan makin lama tangisan itu semakin menjadi, sontak tubuh mungilku kaget dan bulu-buluanku merinding. Akhirnya pelan-pelan aku bangun melihat keadaan dan sumprit aku sangat terkaget-kaget setelah melihat kenyataan bahwa tangisan itu dari Bang Ari, Dengan nada setengah mateng saya memberanikan diri buat menanyakan hal genap apa yang ngebuat orang setegar beliau menangis tersedu "Bang kamu kenapa menangis dan kalau menangis mukanya jangan dijelek-jelekin toh, tolong dikondisikan karena sangat menggangu. ." dengan nada kebiru-biruan Bang Ari ngejawab "tadi sebenarnya pas dijalan sebelum basecamp aku ngelihat ceweku eh mantanku maksudnya, dia ngeboncengin cowok barunya dan cowok kampret itu lebih kharismatik dari aku dan itu sangat menyakitakan", akhirnya saya terdiam sejuta tanya, karena kejadian seperti itu bisa saja menimpa siapapun termasuk saya karena cewek kalau udah tega dia sejuta kali lebih jahat dari ketombe mimi peri. Dengan hati yang bersebelahan saya hanya bisa mendoakan semoga sahabat saya Bang Ari diberi pengganti oleh tuhan kekasih yang jauh lebih indah dari mantan yang melukiskan kenangan pahit di akhir cerita, setelah hati Bang Ari sudah tidak berkecamuk lagi, saya dan Bang Ari melanjutkan tidur cakep ala Garukpala Adventure.

Menuju Puncak Rajawali
Lagu "Para Remaja Unch dari Garukpala Adventure" sebagai nada alarm membangunkan kami dan kamipun memasak buat sarapan sembari mempersiapkan segala sesuatu buat perjalanan ke puncak.
tanpa menunda-nunda selesai sarapan kami memulai perjalanan menuju Puncak Rajawali.
Untuk sampai ke Segara Banjaran waktu yang kami butuhkan sekitar 2 jam,
Allah mempertemukan untuk satu alasan.
Entah untuk belajar atau mengajarkan.
Entah akan menjadi bagian terpenting atau sekedarnya.
Akan tetapi tetaplah menjadi terbaik diwaktu tersebut,
Lakukan dengan tulus,
Meski tidak menjadi seperti apa yang diinginkan.
Tidak ada yang sia2 karena Allah yang mempertemukan. .
Kekuatan gunung bukan hanya terletak dalam keindahan puncak dan abadinya bunga Edelweis.
Namun, dia mampu memberikan kita hikmah tentang kecilnya kita di hadapan sang pencipta. 
Setiap usaha sekecil apapun itu, semesta akan menghargai setiap upaya yang diperjuangkan
kalau tidak sekarang pasti suatu saat kamu akan mendapatkan buah dari apa yang kamu tanam.
Sesampainya di Segara Banjaran, Puncak Rajawali atau puncak tertinggi gunung sumbing sudah terlihat, tapi ternyata jalanya masih memutar dan lumayan masih jauh. Dengan tenaga yang hampir habis  kami melangkah dengan gontai sambil bernafas, menapaki jalur pendakian yang diselimuti kabut. Jujur saat itu tenaga kami benar-benar habis, yang tersisa hanyalah semangat 69 tapi kami yakin kalau kami percaya pendakian kali ini sampai puncak, maka kami pasti bisa sampai puncak.
Dan karena kabut mulai datang kami istirahat tidak lebih dari 2jam, kami langsung terusan buat melanjutkan perjalanan ke Puncak Rajawali.

Tidak jauh dari segara banjaran akhirnya kami sampai di kawah gunung sumbing, tepat disebelah sebuah makam disitu ada beberapa lubang kawah yang menyemburkan asap belerang. Tadinya kami mau ke segara wedi tapi karena waktu kami sangat mepet, kami melanjutkan perjalanan ke puncak.

Perjalanan dari kawah ke puncak menurut saya adalah yang terberat dalam pendakian kami kali ini, tenaga yang benar-benar terkuras, jalur yang semakin menjadi, asap belerang yang sangat menyengat, matahari yang semakin terik, bayangan mantan yang selalu membebani dan kenangan masalalu yang selalu melintas benar-benar membuat pendakian kami ke puncak rajawali semakin unch. .

Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan dari segara banjaran, akhirnya dengan ijin tuhan dan kekompakan tim, akhirnya kami bisa menapakan kaki mungil kami di puncak tertinggi gunung sumbing yaitu puncak rajawali.

Percayalah..
 keindahan alam lebih dari cukup untuk menyejukkan hatimu yang bersedih
dan menyembuhkan hatimu yang terluka,
 iya yang terluka oleh semua janji manisnya
dan dingin sikapnya sebelum dia benar-benar pergi dengan semua impian yang pernah dijanjikan. .

Saat ada di puncak aku berfikir, ,
bahwa jauh dibawah sana alam menyediakan sumber daya yang cukup untuk kebutuhan setiap manusia,
namun tidak untuk keserakahan setiap manusia.

ketika kamu memilih tetap bertahan pada seseorang yang kerap kali ngebuat kamu kecewa 

dan masih selalu dan selalu berharap dia berubah indah seperti diawal,
itu sama halnya kamu memberikan dia kesempatan buat menyakitimu lagi dan lagi.

lupakan dia, ikhlasin dia,
percayalah sehebat dan sekuat apapun perjuanganmu
hubungan satu arah itu enggak akan pernah berhasil.

Banyak orang yang memimpikan kesehatan jasmani dan rohani,
mereka tidak tahu cara tepat untuk mendapatkannya.
Bagiku, cara tepat untuk mendapatakan kesehatan rohani dan jasmani adalah mendaki gunung.

Mendaki itu bukan untuk menikmati kesendirian tapi menikmati panasnya kebersamaan karena bangun kesiangan jadi sampai puncak jam 1 siang 

Mustahil semesta memberi semua yang kita inginkan,
karena tuhan lebih tau mana yang kita butuhkan
dan pasti akan memberikan yang terbaik buat kita meski dengan jalan yang berliku dan menyesakan. .
Bila yang kau cintai adalah pecinta alam,
maka siaplah hatimu untuk mencemburui gunung, hutan, tebing, jurang, burung-burung, edelweis, nyanyian daun
dan semua keindahan yang disuguhkan semesta alam buatnya.
Bersiaplah jadi pencemburu !!!


Tapi kui ming berlaku nggo pendaki sik kekinian,
nek pacaran ro aku mah ga perlu cemburu mbak.. wong aku ndaki gunung ki gur ben iso pindah le turu. .

Sudahlah,, meratapi yang pergi hanya akan menambah luka diri.
ketika dialah sejatinya cintamu, seberapapun terjalnya liku yang dilewati, dia pasti sampai jalanya untuk kembali.

Bermimpi bukanlah sesuatu yang salah,
namun terus memeliharanya dalam khayalan tanpa sebuah kepastian
hanya akan melahirkan angan semu yang tak berkesudahan.

Karena sungguh, dalam cinta adalah sebuah keharusan untuk saling memahami dan mengerti,
namun ketika dusta dn kebohongan yang dihadapi, cinta semestinya tau bagaiman cara berlari dan meninggalkan.

Pahamkan dalam diri, jangan sesekali membandingkan dia yang hadir kini dengan masalalumu itu.
sepenuh hati hargai perjuangannya yang tak henti berusaha buatmu bahagia.

Terkadang kita harus abaikan perasaan dan emosi,
tak mesti tanyakan siapa yang kita cintai namun tanyakan siapa yang membuat bahagia.


Mendaki gunung memiliki banyak resiko,
baik itu hipotermia, tersesat, terjatuh, bertemu binatang buas, bertemu hantu
atau bahkan bertemu mantan terindah dengan pacar barunya INI YANG PALING SEREM 
Jujur, aku takut akan resiko-resiko itu.
Namun, mendaki gunung selalu mengajarkanku tentang sampai di mana kemampuanku untuk melawan rasa takut.

ketika kita fokus akan puncak dan menikmati pendakian senikmat mungkin,
percayalah tidak akan pernah ada yang namanya rasa sesal atau kecewa karena rasa capek dalam pendakian. .

Terkadang seluruh manusia selalu mengeluh tentang kehidupan mereka.
Untuk itulah aku mendaki, aku mendaki untuk menjauh dari kehidupan yang mereka eluhkan.
Waktu perjalanan turun kami benar-benar kurang beruntung, sesampainya di segara banjaran kami dihadang badai yang cukup membuat bulu angsa merinding. karena saat itu saya sangat pusing dan Bang Dani kakinya cedera akhirnya kami sembunyi dibalik bebatuan sampai sore sambil menunggu badai reda. kami tidak mau ambil resiko dengan keadaan tim yang sudah tidak mumpuni lagi buat melajutkan perjalanan, ditambah jarak pandang yang begitu terbatas akan sangat konyol kalau kami memaksakan buat tetap jalan.

Setelah badai reda kami melanjutkan perjalanan ke camp area, karena hari sudah mulai gelap kami tidak buang-buang waktu buat packing barang dan bergegas turun ke basecamp.
Sekitar jam 23:00 akhirnya kami sampai di basecamp dengan selamat.



Terimakasih Tuhan atas indahnya hidup ini.
Terimakasih telah memberi kemudahan dan keselamatan di sepanjang pendakian ini.
Terimakasih telah mempertemukan 
aku dengan sahabat-sahabat yang menjadi keluarga bagiku ...
dan terimakasih buat Bang Ary dan Bang Dany karena di dalam pendakian ini kita bisa saling menjaga satu sama lain, saling mendukung dan saling melindungi. semoga di trip selanjutnya kita semakin kompak.
suatu kehormatan dapat kesempatan mendaki bersama orang-orang hebat seperti kalian.
keberhasilan kita sampai puncak memang luar biasa tapi perjuangan kita melewati segala rintangan itu yang tak akan terlupakan.

Dan semoga pengalaman di pendakian Gunung Sumbing via Banaran ini memberikan kita inspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik. Amin

Cerita ini di angkat dari pendakian kami di gunung Pendakian Gunung Sumbing via Banaran Selasa 11 Juli 2017, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Untuk video pendakian tim garukpala di Gunung Sumbing via Banaran
bisa di lihat di Pendakian Gunung Sumbing via Banaran
Salam lestari.
YNWA


Baca juga : Kisah Pendaki Tersesat, Sendirian Berjuang Hidup.