Senin, 03 Juli 2017

Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho

Salam lestari para pecinta alam yang masih berusaha move on dari mantan terindah,, Inget istilah : KALO JODOH GA KEMANA. So kalo lo ma dia berjodoh, pada akhirnya kalian emang akan bersama, karena itulah takdir dari Tuhan YME. Jadi ga usah ngoyo2 sedih2 kehilangan dia, Ikhlas itulah kuncinya. Yakin bahwa ada kekuatan yg lebih besar yg telah mengatur hidup lo. Gue ngomong apa coba. hahaha

“Jika kau patah hati, berjalanlah!”

Ya, obat terhebat untuk mengobati hati yang remuk redam dan hancur berkeping-keping
adalah dengan melakukan perjalanan.
Namun jika boleh mengerucutkan kalimat tersebut saya lebih suka menggantinya dengan kalimat ini,
“jika kau patah hati mendaki gununglah!”


Adventure selalu mengajarkan hal-hal yang baru, serta pengalaman yang luar biasa, yang tidak semua orang bisa merasakanya dan tentunya bisa mengurangi kegalauan pasangan LDR  seperti yang satu di jogja dan yang satunya dipelukan orang lain.
Oka, di kesempatan yang baik ini saya akan banyak bercerita tentang pendakian saya kemarin bareng sekumpulan manusia baper dari Garukpala Adventure.
Nah, sebelum bercerita ke inti cerita saya akan basa-basi dulu biar tulisan saya kali terlihat rumit seperti perasaanku padanya yang tak kunjung pasti, kadang aku berfikir mencintainya adalah sebuah kesalahan karena sama seperti memulai kisah yang tak akan pernah berakhir. .
Sejangkrik itukah aku sampai harus tersesat dijalan yang begitu kelam, dimana sedikit harapan bersamanya menuntunku semakin jauh dan menjauh dari kewarasan dan logika.
Haduuuuh sorry bro, kalau kali ini gw lebih banyak curhatnya dan kurang fokus ke pendakian. ya maklum gw udahan sama dia pas gw lagi sayang-sayangnya. .

Dimulai dari pantangan yang harus di patuhi saat melakukan pendakian Gunung Lawu,,

Mendaki Gunung Lawu ternyata tak cuma harus menaati pedoman teknis. Warga sekitar mengungkap, ada “sopan santun” yang harus dilakukan saat mendaki gunung yang akrab dengan kisah mistis ini.
Pemilik warung di sekitaran Lawu, Sardi, menceritakan pendaki banyak yang tidak memahami berbagai larangan tidak tertulis yang harus dipatuhi. Misalnya ketika akan mendaki gunung Lawu adalah  dilarang mengucapkan kata kesel (capai) ketika sedang dalam perjalanan menuju puncak.
“Tidak boleh ngresula [mengeluh], capai, nanti tiba-tiba stamina kita akan mendadak menurun. Jika berkata dingin maka kita akan kedinginan,” jelasnya seperti dilansir Okezone 2014 silam.
Seperti kebanyakan gunung yang ada di Indonesia yang kental dengan aura mistisk, gunung Lawu memiliki pasar yang di sebut pasar setan. Yaitu pasar yang tak terlihat dengan kasat mata. Hanya terdengar suara ramai saja. Dan tidak semua orang bisa mendengarnya.
Selain  mendengar berbagai cerita mistik dari para pendaki yang istirahat di warung miliknya, Sardi juga pernah mengalami hal yang sama sewaktu mudanya dulu.
“Dulu saya pernah sekali mengalami. Makanya jika sedang mendaki dan mendengar suara berbahasa Jawa yang menanyakan arep tuku apa mas, [beli apa mas] segera saja buang uang berapa saja. Yang pasti buang di sekitar tempat di mana kita mendengar suaranya. Terus petik daun di sekitar tempat itu seperti kita sedang belanja,” terangnya panjang lebar.
Selain Kyai Jalak sebagai penunjuk jalan, kadang kala juga muncul kupu-kupu berwarna hitam, namun di tengah kedua sayapnya terdapat bulatan besar berwarna biru mengkilap.
“Katanya jika melakukan pendakian, melihat kupu-kupu dengan ciri seperti itu adalah pertanda bahwa  kehadiran pendaki  disambut baik [diijinkan] oleh penjaga Gunung Lawu.  Jangan pernah  menganggu, mengusir dan membunuhnya,” ungkapnya.
Dan yang paling penting adalah pantangan mengenakan baju berwarna  hijau daun, dan dilarang mendaki Puncak Lawu dengan rombongan yang berjumlah ganjil.
“Jangan naik puncak jika jumlah pendakinya ganjil,  takutnya nanti akan tertimpa kesialan. Satu hal lagi yang harus diingat, jika tiba-tiba ada  ampak-ampak [kabut dingin] yang di barengi suara gemuruh, jangan nekat naik.  Turun saja atau berbaring tertelungkup di tanah,” pesannya.

Sekedar informasi. .
Jalur Pendakian Gunung Lawu umumnya dilakukan melalui jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Namun belakang ini ada jalur pendakian Gunung Lawu baru yang banyak diminati oleh para pendaki, yaitu pendakian lewat Candi Cetho, Karanganyar. Candi Cetho adalah candi Hindu yang terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, disana pendaki memulai aktivitas pendakiannya.
Pendakian Gunung Lawu via Jalur Candi Cetho terbilang masih sangat asri, bersih, dan alami dibandingkan dengan jalur Cemoro Sewu ataupun Cemoro Kandang yang sudah banyak sampah di sepanjang jalur pendakian, meskipun saat ini di jalur pendakian via Candi Cetho juga sudah mulai ditemukan sampah yang dibuang sembarangan (Khas Indonesia Banget).
Kondisi jalur Candi Cetho adalah trek tanah yang padat dengan vegetasi yang cukup rapat sehingga sangat terasa nuansa gunung dan hutannya tidak seperti jalur Cemoro Sewu. Mendaki lewat jalur ini saat kemarau kamu akan menemui sepanjang trek penuh dengan tanah berdebu, jadi persiapkan peralatan kamu dengan baik. Dan jika kamu mendaki saat musim penghujan, kamu akan mendapati trek pendakian yang licin. So, keep Safety ya…

Kembali ke alur pendakian. .
Pendakian kali ini berawal saat suatu ketika saya mendengar dari kejauhan kalau sosok cewek yang sangat saya sayangi menangis, dengan penuh rasa khawatir saya berlari menghampirinya tapi semakin saya mendekat sosok yang aku kejar itu semakin menjauh dan menjauh sambil berkata "tinggalin aku, kamu berhak bahagia walaupun tanpa aku. kalau kamu terus bersamaku yang kamu dapat hanyalah rasa sakit" secepatnya aku menjawab "kamu jangan pernah berkata seperti itu, bahagiaku adalah bersamamu. sesakit dan sesulit apapun jalanku buat bersamamu aku akan melewatinya dengan ikhlas karena kamu adalah sesuatu yang lebih dari apa yang aku minta yang tuhan berikan buat aku, jadi tetaplah bersamaku" tak lama kemudian sosok itu menghilang di pekatnya kabut pagi di sabana gunung lawu. dan sesaat kemudian aku terbangun, ternyata semua itu hanyalah mimpi.
Dengan tergesa-gesa saya langsung telpon teman saya yang sudah tahu betul tentang Gunung Lawu, "bro, di Gunung Lawu ada sabananya kah.. kalau ada jalur pendakianya via apa" kemudian temanku jawab "ada bro di area gupakan menjangan jalur pendakian via candi cetho". setelah mengucapkan terimakasih saya langsung menghubungi para anggota tim Garukpala Adventure untuk melakukan pendakian Gunung Lawu melaui jalur candi cetho.
Setelah sepakat menentukan hari kami rembugan apa saja yang harus dibawa.

Hari pendakian. .
Jum'at 14 mei 2017 saya bareng Bang Dani yang sehari sebelumnya sudah datang dari jakarta dan menginap di kos saya berboncengan menuju Candi Prambanan dimana Bang herry dan Bang Ari sudah menunggu. karena waktu sudah menunjukan jam 09:00 kami langsung melanjutkatkan perjalanan menuju candi cetho, jam 11:30 akhirnya kami sampai di basecamp pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho.
setelah menitipkan tas kami mencari masjid buat menunaikan sholat jum'at. Adventure bukan halangan buat tetep beribadah bro ...Selesai sholat jum'at kami makan dulu di salah satu warung di area basecamp, selesai melakukan registrasi dan melaukan persiapan akhirnya dengan di awali do'a kami memulai pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho.

Dan perjalanpun dimulai. .
Walaupun kami sekumpulan pemuda baperan,
setidaknya kami bisa menikmati indahnya hidup dengan cara yang bijak.
salam garukpala adventure. .
Tepat jam 2 siang langkah pertama kami, kami ayunkan menapaki jalur pendakian lawu via candi cetho, entah karena sudah lama tidak mendaki atau karena habis gajian tapi yang jelas pendakian kali ini bener2 terasa spesial buat saya. Dari basecamp ke pos 1 karena jalan masih landai kami tempuh sekitar 60 menit. Di pos 1 ini terdapat sebuah bangunan dari kayu beratapkan terpal yang cukup menampung 7 orang. Di sebelah bangunan tersebut terdapat sebidang tanah datar yang bisa untuk mendirikan 1 buah tenda ukuran 4-5 orang. Karena di pendakian kali ini kami sepakat buat menikmatinya senikmat mungkin, kami istirahat dulu sambil mendengarkan curhatan dari Bang Ari, saat kami sedang serius mendengarkan curhatan dari Bang Ari tiba2 Bang Bara yang sedang beristirahat di pojok kiri atas merintih kesakitan sambil memegang perut, dengan nada sumbang sayapun buru2 bertanya "perutmu kenapa bang" dengan mengerenyitkan dahi Bang Bara menjawab "tadi kakiku tersandung masalalu" dengan sangat gusar Bang Dani menyahut "eh kampret,, terus kenapa yang kamu pegang di bagian perut" dengan nada lirih Bang bara membalas "tadi aku cuma makan nasi sepiring, padahal biasanya nasinya aku nambah jadi sekarang laper lagi". Akhirnya Mbak Asri selaku seksi konsumsi mengeluarkan beberapa snack untuk mengganjal perut Bang Bara. Dan perjalananun dilanjutkan.
Diduga terlalu lama menyandang status jomblo seorang pendaki
dari garukpala adventure jatuh hati dengan sebidang pohon yang tak berdaun dan sangat rapuh

Menuju Pos 2 jalan masih lumayan landai walaupun beberapa kali kami menemui beberapa tanjakan tapi masih dalam kemiringan yg bisa ditoleransi dengkul perjaka seperti saya. . Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai Pos 2. Di Pos 2 ini ditandai adanya pohon besar yang dibalut kain putih atau dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah kain mori. Karena rencana ngecamp kami di pos 5 atau biasa disebut dengan Bulak Peperangan, kami hanya beristri rahat 47 menit.
Daripada membuang sampah sembarangan,
buang saja semua kenangan masalamu yang hanya membuat kamu berlarut-larut dalam keputus asaan.

Perjalanan dari Pos 2 menuju Pos 3 trek yang disuguhkan semakin menanjak, kami menemui pohon - pohon besar yang tumbang melintang di jalur pendakian, dalam hati saya berkata (ya tuhan kenapa pohon sebesar ini bisa tumbang seperti harapanku bersamanya yang tumbang dan enggak mampu buat tumbuh lagi). Perjalanan menuju Pos 3 menghabiskan waktu sekitar 75 menit. Dan tidak jauh dari Pos 3 terdapat pipa air yang dilubangi dan mengeluarkan air bersih yang sangat bisa buat dikonsumsi. Di Pos 3 ini memang tidak seluas dan seindah Pos 5 apalagi kosan pacar tapi untuk beberapa pendaki yang sudah kecapekan atau ada sesuatu hal yang memaksa buat istirahat, di Pos 3 ini bisa jadi opsi kedua buat ngecamp dengan konsekuensi perjalanan dari tempat ngecamp ke puncak lebih jauh.
Herry : Bang ryan itu loh jodohmu masih jauh disana,
dan semoga tahun depat di pertemukan ya bang.
inget bang, sekedar dipertemukan. .

Jangkrik bocah iki
Menuju Pos 4 jalan masih akan menanjak dengan vegetasi yang masih rapat. Perjalanan menuju Pos 4 memakan waktu 90 menit. Di pos 4 ini hanya ada sebidang tanah datar yang cukup untuk mendirikan tenda ukuran kecil saja jadi sebaiknya kalau mau ngecamp mending sekalian di Pos 5 sekalian.

Perjalanan menuju Pos 5 jalan  benar-benar menyelamatkan semangat kami yang terkikis oleh terjalnya jalur sebelumnya dan dinginya terpaan angin, karena perjalanan menuju Pos 5 lumayan landai dengan vegetasi yang mulai terbuka. Waktu yang kami butuhkan untuk sampai di Pos 5 sekitar 70 menit. Pos 5 tidak terdapat shelter atau bangunan apapun, hanya berupa tanah datar yang dikelilingi tebing serta padang rumput. Konon ditempat ini kalau malam sering terdengar suara ribut layaknya sebuah peperangan. Inget ya kawan-kawan walaupun tidak semua orang mengalami hal aneh, yang penting jika tidak menggangu alam dan niat kita tidak menentang kondisi yang ada, ikuti saja dan kita harus menetralkan diri dari kesombongan. saya percaya setiap jengkal bumi ini ada yang menempati dan lebih berkuasa tentunya dibanding kita yang baru-baru. jadi kalau pergi kemanapun termasuk tempat-tempat yang jarang kita kunjungi seperti digunung sebaiknya kita menjaga diri agar tidak sombong dan congkak baik fikiran, perkataan dan tingkah laku.
Bulak peperangan
Tanpa berlama-lama kami langsung mendirikan tenda, selesai mendirikan tenda kami memasak buat hidangan makan malam. Selesai sholat dan makan malam sambil menikmati manisnya kopi pahit kami membicarakan hal-hal tentang pendakian dari bertahan dari badai, langkah yang di ambil saat tersesat atau bagaimana cara membuang kenangan dengan mantan terindah. Jam tangan pembelian dari hasil gaji 1 bulan menunjukan 22:00 itu pertanda kalau hari sudah mulai malam, demi kebaikan kami kamipun beristirahat dengan fikiran abu-abu.
Tepat pukul 00:00 kami semua terbangun karena Bang Ari tiba-tiba menjerit histeris, dan dengan wajah yang sangat panik sayapun bertanya "ada apa bang sampai keluar keringat dingin begitu ?"
dengan nada yang lirih Bang Ari menjawab "tadi aku mimpi, ceweku nangis meluk aku sambil berkata pertahankan aku." akupun menyahut "loh bukannya kamu sudah putus tadi malam bang", dengan wajah menggemaskan Bang Ari menjawab "maksudnya mantanku loh bro ...". Dengan senyum lega kami melanjutkan bobok cakep ala Garukpala. (Emang sih, akhir-akhir ini bayangan mantan malah lebih mengerikan dari bayangan hantu)
Dikarenakan semalaman Bang Dani tidur ditemani bayangan mantan, dia lupa pasang alarm dan kami bangunya jadi kesiangan. Tapi kami terima semua itu dengan lapang dada, karena enggak semua hal yang kita inginkan tercapai dan tuhan lebih tahu mana yang lebih baik untuk kita. Tanpa pandang bulu kami mulai menyiapkan sarapan, setelah selesai sarapan dan berkemas-kemas kami memulai perjalanan ke puncak gunung lawu via candi cetho yang termasyur.

Dari Pos 5 kamu akan melewati Tanjakan Sayang yang mirip dengan Tanjakan Cinta yang ada di Gunung Semeru bedanya kalau melewati Tanjakan Cinta di Gunung Semeru tidak boleh nengok ke belakang kalau Tanjakan Sayang Gunung Lawu tidak boleh ngebayangin bayangan mantan apalagi menyanyikan lagu tentangnya. Jadi buat kalian yang belum bisa move on dari sidia, please kalau mau kesini dipikir ulang. hahaha.
Setelah melewati Tanjakan Sayang, kami akhirnya sampai di Gupakan Menjangan tempat ini persis seperti yang ada mimpiku, sejauh mata memandang yang ada hanyalah sabana yang sangat indah. Sambil memejamkan mata aku membayangkan andai saja aku menikmati semua pemandangan indah ini dengan dia, dan tiba-tiba angin berhembus lembut tapi sangat menyayat hati seperti nada-nada perpisahan darinya. Tak lama kemudian kabut mulai datang dan merusak semua momen indah yang aku rasakan, kabut semakin lama semakin pekat seperti kepulan penyesalan karena harap yang runtuh oleh penghianatannya. Tiba-tiba Bang Ari teriak "jangkrik malah ngalamun, ayo buruan ke puncak kabut sudah datang, kita harus buru-buru jangan sampai kita terjebak kabut di Pasar Dieng" dan akhirnya kami melanjutkan perjalanan.

Ambil cuti sehari, isi dengan berdoa sama Tuhan. Luapkan semua kesedihan lo ma Dia.
Kekuatan n keberanian akan timbul dari sakitnya hati. Hidup adalah kesempatan.
Berdoalah, bukan hanya demi diri lo sendiri, tp juga untuk dia.
Jangan pernah pengalaman pahit mengubah lo jadi org lain.
Ketika saatnya datang, lo akan siap utk kembali mencintai seseorang.
Ga usah ngoyo mencari cinta, krn cinta yg akan nemuin lo.
Lo ga akan pernah tahu rencana Tuhan ttg jodoh.
Jangan pernah sangsi akan Rahmat n kasihNya.
Semoga lo akan kembali mendapatkan kekuatan setelahnya.


Tanya ma diri lo sendiri, ."KIRA2 APA YANG ADA DI HATINYA ?"
keberhasilan suatu hubungan membutuhkan usaha 2 PIHAK.
Kalo rasa cinta dia ga sebesar rasa cinta lo,
mending simpen aja dh rasa cinta lo buat seseorang yg memiliki perasaan yg sama kepada lo nanti.
Kemudian Tanya lagi ma diri lo sendiri "APA DIA LAYAK DIPERJUANGIN ?"
sedangkan perlakuan dia ke elo bener2 ga layak.
Kalo lo bener2 cinta dia n rela berkorban utk itu, "APA DIA LAKUIN HAL YG SAMA KE ELO?"
pertanyaan2 ky gini akan membuat kita buka mata kita tentang kualitas cinta dia kepada kita.
So START ASKING YOURSELF.


HADAPI kenyataan. Berhentilah berharap n bermimpi.
Yang memberikan cinta adalah Tuhan,
so berdoalah kepada Dia utk mengambil cinta itu kembali.
 JANGAN nipu diri lo sendiri dgn mengatakan "Suatu saat dia akan berubah".
Yang namanya cinta sejati, akan menerima lo apa adanya,
biar seburuk apapun dia dan bahkan saat dia ga cinta ma lo.


  Kalo lo berpikir "Ga ada harapan buat hubungan ini",
buat apa lo nyiksa diri sendiri ?
MOVE ON. Temuin banyak orang, lanjutin hidup.
Lo mesti "Siap" saat "The right one" dateng.
Mungkin lo berpikir bahwa ga ada yang lebih baik dari dia, tp itu pikiran yg SALAH.
Diri kita aja yg ga siap utk bertemu org yg lebih baik krn kita masih sibuk mikirin mantan.
Jadi berhenti utk berada di sekitar mantan kita, jika mungkin.
Kalo ga bisa, coba lo bayangin saat kita akan nemuin "Mr/Ms Right" nanti,
seseorang yg PASTINYA akan mencintai lo seperti lo mencintai dia.
Lo layak dapetin seseorang ky gitu.
STOP menyalahkan diri sendiri dgn pertanyaan "Kenapa gw ga cakep ? knp gw ga pinter ? Kenapa gw ga sexy?
 ato hal lainnya ttg sebab hubungan lo gagal.
 Kalo lo memang pernah membuat kesalahan, maka belajarlah dari kesalahan itu n jangan ulangin lagi.
LIFE MUST GO ON.
Kita akan ketemu Mr/Ms Right nanti, n jangan biarin dia ketemu lo dalam keadaan menyedihkan krn putus cinta.
Lo mau seseorang yg mencintai lo n yg membutuhkan lo, persis seperti lo mencintai dia.


 Ga usah memaksakan diri utk melupakan / get over seseorang yg kita cintai.
Lepasin kesedihan lo n terima semua.
Ijinin diri lo utk ngerasa sedih, nangis, curhat, dengerin lagu mellow, dll.
 Lama2 pasti lo cape sendiri ma kesedihan lo n siap utk move on.
 Lakuin semuanya TANPA ada kontak dgn dia karena ORg yg TETAP berhubungan ma lo,
pdhl dia ga cinta ma lo sama sekali n dia tahu perasaan lo ky apa ke dia, adalah org yg EGOIS.
Lo ga bisa memaksa hati lo utk lupain rasa cinta lo,
dan kalo lo lakuin cuma akan memperburuk keadaan dan akhirnya malah nipu diri sendiri.
Lo manusia yg punya rasa cinta buat dia,
TAPI LO HARUS LEBIH MENCINTAI DIRI SENDIRI.
Lo mau kan suatu saat ketemu org yg bisa bikin lo bahagia seutuhnya ?
Jadi jangan menyerah utk meraih kesempatan itu.
Go Out n terus jadi diri lo sendiri.
 Tetep jadi diri lo yg ceria n menyenangkan.
Suatu hari akan ada yg ngeliat diri lo, n akan mencintai lo seutuhnya.


Terima diri lo apa adanya, n cintailah diri lo. Maafin diri lo atas semua keputusan yg lo udah ambil,
walaupun berakhir menyakitkan.
Tunjukkan semua yg terbaik dari diri lo.
Jangan buang2 waktu ma org yg bahkan ga bisa nerima diri lo apa adanya.
Hidup cuma sekali, terus kenapa lo sia2in ma org yg bahkan ga bisa melihat indahnya cinta lo.
Be Happy, cintai diri lo, maafin diri lo.
Mungkin ini ga akan mudah, tp pada akhirnya lo akan nemuin org yg bener2 tepat buat lo.



penyemangat gw. .
Hanya seorang yang bergelut dengan alamlah yang mengerti dan paham,
bagaimana rasanya mengendalikan diri dalam ketertekanan mental dan fisik,
juga bagaimana alam berubah menjadi layaknya seorang ibu dan bapak
 yang tidak henti – hentinya memberikan rasa kasih sayangnya. 
Kurang lebih satu jam perjalanan dari Gupakan Menjangan kami akhirnya sampai di Pasar Dieng atau biasa dikenal dengan sebutan Pasar Setan. Karena area Pasar Dieng mulai berkabut kami tidak berlama-lama di area ini, selain kurangnya penunjuk arah di area Pasar Dieng jalurnya juga banyak bercabang dan sangat membingungkan jadi kalau kawan-kawan pendaki ragu lebih baik meninggalkan tanda atau atau sejenisnya buat jaga-jaga dan jangan memisahkan diri dari kelompok dengan alasan apapun karena jarak 10 meter di tempat seperti ini kalau tiba-tiba terjadi badai atau tertutup kabut yang sangat tebal maka akan sangat beresiko buat kalian.
Ya, menghargai hidup adalah salah satu hasil yang diperoleh dalam mendaki gunung.
Betapa hidup itu mahal.
Betapa hidup itu ternyata terdiri dari berbagai pilihan, di mana kita harus mampu memilihnya meski dalam kondisi terdesak.
Satu kali mendaki, satu kali pula kita menghargai hidup.
Dua kali mendaki, dua kali kita mampu menghargai hidup.
Tiga kali, empat kali, ratusan bahkan ribuan kali kita mendaki,
maka sejumlah itu pula kita menghargai hidup.

Lukisan kehidupan pagi Sang Maha Pencipta di puncak gunung tidak bisa diucapkan oleh kata – kata.
Semuanya cuma tertoreh dalam jiwa, dalam hati.
Usai menikmati sebuah perjuangan untuk mengalahkan diri sendiri sekaligus menumbuhkan percaya diri,
 rasanya sedikit mengangkat dagu masih sah – sah saja.
Hanya jangan terus – terusan mengangkat dagu,
karena walau bagaimanapun, gunung itu masih tetap kokoh di tempatnya.
Tetap menjadi paku bumi, bersahaja, dan gagah.
Sementara manusia akan kembali ke urat akar di mana dia hidup.


Komandan garukpala sedang mabuk rindu


Pasar Dieng / Pasar Setan

Mendaki gunung membuat saya belajar melihat episode patah hati dalam sudut yang berbeda.
Esensi mendaki gunung bukan hanya selamat sampai puncak,
namun juga selamat hingga tiba di rumah.
Begitupun hati. Hati yang kuat bukan hanya milik mereka yang sembuh dari fase patah hati,
namun bisa move on dan berani jatuh cinta lagi.


Kurang dari satu jam akhirnya kami sampai di puncak Hargo Dumilah, puncak tertinggi Gunung Lawu. dan itu adalah saat-saat yang paling berkesan di pendakian kami, betapa tidak cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba berkabut dan diiringi angin yang membuat bulu-bulunya merinding jadi kami merapatkan jarak dan untuk membuat cair suasana saya menyanyikan lagu You'll Never Walk Alone, tidak bisa dipungkiri lagu kebanggaan para kopites sedunia ini benar-benar membuat kami bersemangat. Seiring berjalannya waktu kabut yang tadinya sangat tebal mulai menghilang, kamipun mengabadikan saat-saat luar biasa tersebut.

Pemandangan dari puncak gunung lawu benar-benar menyihir saya. Langit dan bumi bertemu di batas cakrawala, menyajikan panorama yang membuat terkesima. Titik tertinggi yang saya pijak memberikan sudut pandang tak biasa, membuat saya berdo'a semoga kelak saya mendapat kesempatan menikmati semua momen indah ini bersama dia seseorang yg namanya selalu aku sebut dalam do'a dan menjadikan bahagianya kata wajib setelah semoga. .
semangat gih adiku sayang

Perasaan terharu, puas, lega dan bahagia yang tak terlukiskan campur aduk jadi satu.
Rasa yang tidak bisa didapatkan di tempat lain, apalagi dibeli.
 Hanya bisa ditukar dengan ribuan langkah kaki,
tetesan keringat dan semangat yang tidak pernah padam.

                                  Selain memastikan semua pendaki selalu bahagia disepanjang jalur pendakian,
                                           tugas seorang leader adalah memastikan semua hal sesuai rencana,
karena pendakian yang sukses itu,,
kalau seorang leader bisa membuat semua personilnya sampai rumah dengan selamat.

"Mereka yang bercengkerama dengan alam
akan membawa pulang sebuah makna bahwa alam selalu mengajarkan tentang pentingnya
melepaskan dan mengikhlaskan.
Dari alam kita akan belajar tentang makna hidup dan cinta sebenar-benarnya."
Seperti puncak yang bukanlah tujuan akhir dari pendakian, patah hati pun bukan akhir dari segalanya.
 Itu adalah awal mula untuk sesuatu yang baru.
Satu hati pergi, masih banyak hati lain yang menanti dan bisa disinggahi.
Asal kita mau membuka diri dan membuka hati.


Terimakasih Tuhan atas indahnya hidup ini.
Terimakasih telah memberi kemudahan dan keselamatan di sepanjang pendakian ini.
Terimakasih telah mempertemukan
aku dengan sahabat-sahabat yang menjadi keluarga bagiku ...
dan terimakasih buat Bang Bara, Bang Rohmat, mbak Asri, Bang Dani,Bang Ari dan Herry karena di dalam pendakian ini kita bisa saling menjaga satu sama lain, saling mendukung dan saling melindungi. semoga di trip selanjutnya kita semakin kompak.
suatu kehormatan dapat kesempatan mendaki bersama orang-orang hebat seperti kalian.
keberhasilan kita sampai puncak memang luar biasa tapi perjuangan kita melewati segala rintangan itu yang tak akan terlupakan.

Dan semoga pengalaman di pendakian Gunung Lawu via Cetho ini memberikan kita inspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik. Amin

Cerita ini di angkat dari pendakian kami di gunung Gunung Lawu via Cetho jum'at 14 Mei 2017, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Untuk video pendakian tim garukpala di Gunung Lawu via Cetho
bisa di lihat di Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho
Salam lestari.
YNWA


Baca juga : Kisah Pendaki Tersesat, Sendirian Berjuang Hidup.