Minggu, 14 Juni 2015

Blusukan ke Pantai Ngrawah, Widodaren, Peyuyon, Wagah dan Mboyo

Dering suara Handphone membangunkan aku di pagi itu, ternyata itu panggilan dari mbak pacar. Sambil menarik selimut aku menjawab panggilan itu." ada apa e, tumben jam segini telepon ?"
"Loh katanya mau berangkat jam 5 pagi kok malah baru bangun !!" pungkasnya.
"asem,, aku kesiangan. ya udah aku tak mandi terus berangkat." jawabku sambil menutup telepon.
Setelah mandi aku langsung meluncur dari Jogja tercinta menuju Gunungkidul, saat itu jam tangan menunjukan sudah jam 08:30. rencananya sih mau berangkat lebih awal, tapi karena malemnya begadang bangunya jadi kesiangan deh. hahaha
Sesampainya di pasar Trowono aku membeli nasi bungkus dan beberapa jajanan untuk bekal. beberapa saat kemudian akhirnya aku sampai juga di Pantai Ngrenehan.
Setelah motor terparkir di Pantai Ngrenehan, aku melanjutkan perjalanan ke arah timur. Setelah melewati Pantai Toroudan yang kita kunjungi bulan lalu, akhirnya beberapa saat kemudian sampai di Pantai Ngrawah.
Pantai Ngrawah
Pantai Ngrawah

Pemandangan sekitar Pantai Ngrawah
Untuk video pantai Ngrawah bisa di lihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=UqnoyuS-PO0
dan untuk sampai lokasi bisa menggunakan GPS dengan koordinat klik disini
Sampai disini aku membuka bekal yang di beli di pasar Trowono tadi. Selesai makan dan puas menikmati pemandangan sekitar perjalanan di lanjutkan ke pantai Widodaren.
Tangga alakadarnya bro, jadi turunya hati-hati ya.
Pemandanganya indah banget, sayang gak di temani sesorang. hahaha
di tebing pantai widodaren ada sejenis kenteng kayak di puncak merbabu tapi banyak banget bro.
coba kentengnya lebaran dikit, pasti bisa buat renang. hahaha
di area ini nih bro, yang ada seruling lautnya.
bisa buat spot mancing juga loh bro.
Untuk video pantai Widodaren bisa dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=NGthIDhpFUQ
dan untuk sampai lokasi bisa menggunakan GPS dengan koordinat klik disini
Pantai Widodaren ini bener-bener eksotis bro, selain mempunyai pemandangan yang sangat indah pantai ini juga mempunyai seruling laut kaya di Pantai Klayar.
Karena takut kesorean dan trip kali ini hanya sendirian, aku langsung bergegas ke Pantai Peyuyon.
Pantai Peyuyon ini selain indah juga mempunyai goa yang lumayan besar bro, jadi misalnya mau camping tidak khawatir bila terkena badai. Kita bisa mendirikan tenda di dalam goa.
Pantai Peyuyon dari atas tebing
pemandangan dari dalam goa
watu ngglundung ora nganggo pringis
masih di dalam goa
masih di dalam goa
Untuk video pantai Peyuyon bisa dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=4BIVX6SnIYI
dan untuk sampai lokasi bisa menggunakan GPS dengan koordinat  klik disini . tidak terasa sudah jam 14:30, sebenernya sudah mau pulang tapi tanggung banget kalau enggak sekalian ke Pantai Wagah dan Pantai Mboyo. dengan beberapa pertimbangan, akhirnya aku lanjutkan perjalanan ke Pantai Wagah dan Pantai Mboyo.
Pantai ini mungkin enggak sebagus pantai-pantai tadi, tapi untuk kalangan para pemancing Pantai Wagah dan Pantai Mboyo sangat terkenal karena banyak ikan-ikan besar yang hook up di pantai ini.


Pantai Wagah

Pantai Mboyo
Untuk video pantai Wagah bisa dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=mmgQiG7uHmA
 dan untuk sampai lokasi bisa menggunakan GPS dengan koordinat 8°07'43.6"S 110°31'34.3"E
Untuk video pantai Mboyo bisa dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=a9UsHIuR5qE
dan untuk sampai lokasi bisa menggunakan GPS dengan koordinat 8°07'45.8"S 110°31'37.4"E
Pantai-pantai yang terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari ini selain harus di jangkau dengan hanya berjalan kaki dengan total jarak tempuh sekitar 30-40 menit juga masih sangat sepi, jadi sangat disarankan kalau misalnya mau berkunjung ke tempat ini di usahakan jangan sendirian, apalagi untuk camping.

Ok, sekian dulu ya bro. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.

Semoga bermanfaat. Salam lestari ...

Rabu, 10 Juni 2015

Cave Tubing di Goa Pindul dan Rafting di Kali Oya

Sesampainya di basecamp kami di ajak salah seorang guide ke beberapa mata air yang di sakralkan warga setempat. Setelah puas menikmati pemandangan alam sekitar kami kembali ke basecamp. Disini kami diberikan jaket dan ban untuk memulai caving. Dari tempat kita memakai pakain khusus caving maka kita berjalan sambil membawa ban bekas di tangan kita, seru sekali!! Jarak ke Goa Pindul dari tempat kita berjalan kaki cukup dekat hingga kita sampai di pintu utama Goa Pindul.


salah satu sumber air yang di sakralkan warga setempat.
meskipun berdesak-desakan tapi tetep seru !

Sayangnya karena hari itu hari minggu jadi Gua Pindul sangat ramai sekali sehingga untuk masuk ke dalam Goa Pindul harus ngantri. Ketika memulai aktivitas olah raga caving maka kami saling pegangan membentuk untaian panjang lalu sang guide kami menuntun kami menelusuri Goa. Untungnya Guide kami itu expert serta kocak sekali sehingga kami senang selain itu dia juga mau mengabadikan photo kami selama di dalam Goa Pindul.

ngantri bos.
artha malah nyawang anake bakul dawet.
joss dowuuu

Sesekali Sang Guide berceloteh tentang keadaan didalam Goa Pindul seperti tempat sarang walet, tempat bersemedi hingga tentang jenis batuan yang ada di dalam Goa Pindul. Tidak hanya batuan, di dalam Goa juga terdapat banyak kelalawar hidup di langit-langit batuan Gua Pindul ribuan ketika kami menyenter ke arahnya yang memberikan pemandangan yang mencenangkan . Salah satu batu staknalit yang terkenal dinamai batu gong, karena kalau dipukul suaranya memang seperti gong. Di dalam gua juga ada batu keperkasaan hingga sebuah air yang menetes dari Staknalit yang kata guide kami jika kena muka maka akan membuat awet muka maka kami jadi berebutan deh mengambil air. Kocak lah pokonya kami di dalam Goa Pindul! itu semua berkat penjelasan Guide kami yang lucu.

Melewati zona gelap abadi kami masuk ke zona remang-remang yang hanya memiliki sedikit cahaya. Di dalam zona remang-remang paling suka dengan jalur jenis batu yang ada di dalmnya yang begitu indah.
Selesai menelusuri zona remang-remang kami memasuki zona terang. Di zona teranglah kami melakukan aktivitas jumping ke air dan mengeluarkan semua aksi kami dengan melompat dari batuan ke bawah.
Lama menelusuri Goa Pindul kurang lebih 45 menit karena begitu ramai bahkan lebih ramai lagi ketika kami selesai melakukan aktivitas air ini.
Intinya seru dan ribut karena tim kita paling yang bisa berhenti tertawa terbahak-bahak sampai semua perhatian kepada kami. Dasar tim jalan-jalan yang aneh! hehehehe

Walau capek tapi terlihat jelas kebahagian teman-teman seperjalanan karena untuk pertama mencoba cave tubing di Goa Pindul dan rasanya seru banget dah!
Tips menuju Goa Pindul sebaiknya dengan rombongan agar bisa sharing cost tapi buat yang mau mencoaba solo traveller juga bisa karena munuju ke Goa Pindul tidak begitu sulit karena merupakan objek wisata populer di Yogyakarta sehingga memiliki akses ke Goa Pindul cuma memang jaraknya agak jauh dari Kota Yogyakarta sendiri.p

Setelah puas terjun-terjunan kami pun keluar dari Goa Pindul dan menaiki mobil pick up menuju ke sungai oya, tempat Rafting kami selanjutnya.
Begitu turun dari kendaraan, kita harus bertanggung jawab sendiri membawa donat gosong itu hingga ke sungai. Setelah berjalan kurang lebih 15 menit dengan terseok-seok dan sesekali nyaris terpeleset lumpur yang tersembunyi oleh rerumputan, saya pun mendengar suara gemericik air, tanda sungai sudah ada di depan kami. Ternyata saya masih harus turun kebawah yang cukup curam loh. Hati-hati yah.


ngantri lagi bro.
Saya juga tahu kenapa rafting di sungai ini berbeda dengan rafting kebanyakan karena jalur yang bergelombang sangat pendek. Walaupun pendek tapi sukses bikin saya jerit-jerit karena kami harus pasrah dihanyutkan oleh air. Jadi yang membuat indah adalah kondisi batuan yang membatasi sisi kanan dan kiri sungai, terbentuk alamiah sejak jaman purba. Saya merasa seperti ada di dunia antah berantah.


sungai oya joss.
pemandangan alam disekitar sungai oya

Tidak terasa, petualangan kami di sungai Oya pun usai. Jadi kita harus naik ke daratan, mengembalikan ban, dan menunggu jemputan. Buat yang lapar bisa leyeh-leyeh dan nyemil di warung yang ada disana. Uniknya disini kita bebas makan apa saja, bayarnya belakangan di pengelola wisata masing-masing.



Happy traveling!














Rafting Sungai Elo

 Arung jeram atau White Water Rafting (WWR) mempunyai sejarah yang cukup panjang hingga sampai seperti yang kita biasa saksikan saat ini. Di mulai dari manusia purba yang menggunakan batang- batang kayu untuk untuk menyeberang dan transportasi. Selain mengikat batang- batang pohon untuk dijadikan seperti rakit, ada juga yang melubangi batang pohon yang kemudian berkembang menjadi kanoe. Begitu selanjutnya kemudian berkembang dari bentuk, kapasitas, hingga bahan bahan yang digunakan untuk membuat perahu menjadi seperti yang banyak kita saksikan saat ini.
Pagi itu aku bersama teman-temanku menuju Sungai Elo di Jawa Tengah untuk memulai arung jeram pertamaku. Tiba dilokasi suasana masih cukup sepi. Aku dan teman- teman segera mengenakan peralatan standar keamanan pribadi yang berupa pelampung, helm, dan dayung.

utamakan keselamatan bro.
pak guide memberi arahan
setio dikandani malah ngajak gojek!
kamu tuh ngapain to yokkk !
wong kok ra jelas.
setio di suruh berdoa malah ngantuk
dasar si setio!

Selesai pemanasan kamipun segera mengangkat perahu menuju ke sungai dengan menuruni tangga yang cukup terjal. Sampai diair aku segera naik ke perahu disusul teman yang lain. Sebelum mengarungi sungai kami melakukan latihan kekompakan tim dan belajar cara mendayung yang benar . setelah dirasa cukup pemanasan diatas perahu maka kami segera memulai pengarungan. Beberapa ratus meter dari titik start keadaan air masih flat.

bismilah, ini dayungan pertama di sungai elo

titanic paket hemat bro ...
Akhirnya jeram pertama yang dinantikan pun sudah telihat. Aku dan kawan- kawan dikomando untuk mempercepat dayungan ketika memasuki jeram. Dan 1, 2, 3…. Kamipun masuk ke jeram pertama dengan teriakan untuk mengalahkan ketakutan yang sempat terlintas. Jeram pertamapun sudah berhasil kami taklukan dengan sukses tanpa ada satu anggotapun yang terjatuh dari perahu.

Setelah perjalanan cukup jauh kami sampai di area air yang tenang, kata pak guide kedalamanya sekitar 10-15 meter. Disini pemandanganya indah banget bro, sayang enggak ada kamera jadi gak bisa narsis deh. huft !
sambil menunggu teman-teman yang tertinggal jauh di belakang kami bermain-main dulu sambil menikmati pemandangan sekitar.

Di tengah pengarungan sungai kami sempat beristirahat sekitar satu jam untuk menikmati es kelapa muda dan jajanan pasar yang telah disediakan oleh pihak pengelola.


setio modus. hahaha
katanya photografer tapi kok ngambilnya mukaku kepotong gitu
ora beber iki mase!
aliansi weleh-weleh
habis istirahat langsung ngebuuuttt ...
Akhirnya arung jeram pertamaku sukses, suatu pengalaman yang luar biasa bisa menikmati arus deras sungai Elo.



alhamdulillah sampai juga.
Sebelum pulang kami makan siang dulu sambil menghangatkan tubuh dengan teh panas.

sebelum pulang makan nasi pecel dulu bro.
Itulah pengalaman pertamaku Rafting di sungai Elo.











Selasa, 09 Juni 2015

Rasulan, tradisi yang menjaga kearifan lokal.

Rasulan.
Bagi masyarakat Gunungkidul acara Rasulan pasti sudah tidak asing lagi, tapi untuk Mas bro yang yang masih penasaran apa itu Rasulan, monggo disimak.
Rasulan adalah tradisi atau ritual tahunan yang sudah lama diselenggarakan oleh masyarakat Gunungkidul, yang biasanyanya diadakan setelah masa panen. Hali ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas segala nikmat dan karunianya.
Dalam kepercayaan masyarakat di desa kami biasanyanya sebelum hari H para Sesepuh desa membawa nasi tumpeng dan sesajen ke tempat-tempat sakral, biasanya berupa pohon Resan (seperti pohon asem, bulu, beringin, ipik, randu alas dan sebagainya). jadi inget masa kecil, dulu pas acara seperti ini aku dan teman-teman sering berebut tumpeng persembahan. hahaha

Masyarakat Gunungkidul memaknai Rasulan sebagai hari raya selain Idul Fitri dan Idul adha. Jadi jangan heran kalau mendekati hari Rasulan para perantau dari Gunungkidul beramai-ramai pulang.
Sebenarnya acara ini mirip dengan tradisi Lebaran, dimana seseorang datang ke tempat kerabatnya untuk bersilahturrahmi dan menikmati hidangan spesial yang di sediakan tuan rumah. Kebayangkan kan betapa pentingnya tradisi ini, karena selain menjaga warisan nenek moyang acara ini juga memupuk dan mempererat tali persaudaraan.

Tradisi ini biasanya berlangsung beberapa hari dan diawali dengan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan dusun seperti memperbaiki jalan, membuat atau mengecat pagar pekarangan, dan membersihkan makam. Karena itu, tradisi Rasulan juga biasa juga disebut dengan istilah Merti Deso atau bersih dusun.
Seiring dengan perkembangan jaman tradisi Rasulan semakin marak dengan berbagai rangkaian kegiatan dan pertunjukan seni budaya. Seperti pertandingan sepak bola dan voli, khusus pertandingan voli terkadang dilaksanakan sore hari juga bahkan ada yang malam hari. Dalam kegiatan olah raga ini, pihak penyelenggara Rasulan mengundang warga dari dusun lain untuk mengadakan pertandingan persahabatan.
Untuk pertunjukan seni dan budaya biasanya ada dangdut, campursari, kethoprak, reog, jathilan dan kirap mengelilingi dusun. dalam kegiatan ini  para peserta mengenakan kostum-kostum dan aksesoris tradisional yang menggambarkan kehidupan masyarakat Gunungkidul, seperti kelompok tani mengenakan caping sambil membawa cangkul,kelompok guru mengenakan pakaian guru sambil menenteng buku, siswa-siswi mengenakan seragam sekolah, kelompok seni mengenakan pakaian identitasnya masing-masing dan lain sebagainya. Selain mengenakan beragam aksesoris, para peserta kirap juga membawa Gunungan atau Tumpengan dari berbagai macam hasil panen seperti pisang, jagung, kacamg, kedelai, kelapa dan lain sebagainya. Setelah doa bersema selesai, kegiatan perebutan tumpengan oleh masyarakat dan wisatawan merupakan tontonan yang sangat menarik. Dan di akhiri dengan pertunjukan wayang kulit di malam harinya.


para peserta kirap rasulan dusun mendak

jathilan  di pelataran balai dusun mendak

panggung dangdut di lapangan voli dusun mendak

penyanyine mengingatkan aku pada seseorang. hahaha


joss. dowuuuu

sip.


Andum berkat di balai dusun mendak

mantu apikan nggowo tenggok dobel. hehehe

berbagai lapisan masyarakat mendak mengikuti acara kirap

hasil bumi dusun mendak

para sesepuh mendak ikut meramaikan kirap

para peserta kirap melewati tanjakan cinta
(tanjakan cinta bukan hanya ada di semeru loh bro, di mendak juga ada)

suka cita di dalam kirap

campursari yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat

pertunjukan wayang kulit sebagai penutup acara rasulan
Keistimewaan acara ini selain menjaga kearifan lokal juga memupuk semangat kekeluargaan. Rasulan bagi anak-anak adalah momen untuk memanjakan diri untuk memilih berbagai mainan yang dijual di sepanjang pinggir lapangan, untuk anak muda acara ini juga bisa untuk ajang melepas kangen dengan sidia dan untuk si jomblo bisa juga untuk mencari gebetan (semangat mblo.hahaha), dan untuk para orang tua rasulan bukan sekedar acara tahunan karena dengan adanya acara ini sanak saudara yang jauh bisa berkumpul bersama.


Sekian ulasan saya tentang tradisi Rasulan, semoga bermanfaat.