Hai bro apa kabar ...
semoga kalian selalu dalam keadaan sehat .amin
bukan bermaksud menggurui tapi kali ini saya akan berbagi beberapa tips hal-hal yang harus dilakukan ketika tersesat di gunung dan beberapa hal untuk menghindarinya .
Beberapa musim ini banyak sekali pendaki yang hilang .kebanyakan mereka yg hilang, itu waktu mereka sedang turun dari puncak menuju tempat mendirikan camp.
Kita sering kali tidak sadar, kalau kondisi ini adalah kondisi yang
paling mematikan. Kenapa? karena inilah kondisi dimana kita tidak
dilengkapi dengan logistik dan peralatan yang mencukupi.
Biasanya
kita tinggalkan sleeping bag, matras, tenda, baju ganti, logistik berat,
dan membawa minum untuk kebutuhan saat summit attack saja.
Bayangkan, bisa apa kita yang tanpa pengetahuan tentang bertahan hidup
atau orang keren sering bilang survival. Kita yang awam ini nggak akan
bisa berbuat apa - apa.
Nah bukan menunggu dan berfikir. Kita malah jalan terus dan berharap mendapatkan jalan yang kita yakini.
Karena itu, aku mau bagi tips sederhana buat temen - temen .
Hal-hal yang perlu dilakukan ...
1.jangan takabur
ini merupakan hal
mendasar yang perlu diperhatikan oleh setiap pendaki gunung. Terlepas
dari sering dikait-kaitkannya sikap takabur dengan hal-hal berbau
mistis, sikap takabur bisa membuat kita terlalu percaya diri berlebihan
dan merasa hebat. Pada kondisi seperti itu bisa mengakibatkan seseorang
tertutup pikirannya dan mengabaikan hal-hal penting saat mendaki.
Misalnya tanda-tanda penunjuk jalan dan tanda-tanda unik atau
patokan-patokan penting saat melewati rute di gunung.
2.Cari informasi tentang jalur dan rute pendakian Cari
sebanyak mungkin informasi jalur dan rute dari gunung yang hendak
didaki. Bisa dari internet atau bisa juga dari teman anda yang sudah
pernah mendaki gunung tersebut sebelumnya. Tanyakan titik-titik atau
tanda-tanda penting pada jalur yang akan anda lewati yang bisa menjadi
faktor pemasti posisi anda saat berada di gunung nantinya. Misalnya
adanya sungai, bangunan, dll.
3.Peralatan navigasi
Peralatan navigasi seperti GPS, peta, dan kompas sangat berguna untuk men-track jalur dan rute, mengetahui posisi anda dan menunjukkan arah. Peralatan ini akan sangat membantu dalam kondisi tersesat.
4.Gunakan guide
Menggunakan guide
misalnya warga lokal yang sudah sudah sering turun naik gunung tersebut
dan sangat paham tentang jalur pendakian merupakan salah satu cara
untuk memperkecil potensi tersesat saat mendaki gunung. Namun biasanya
menggunakan guide berarti anda harus mengeluarkan biaya tambahan.
5.Perhatikan sekitar dengan seksama
Saat
mendaki gunung perhatikan kondisi di sekitar anda dengan seksama.
Terutama jika ada tanda-tanda atau hal-hal unik. Ini berguna agar ada
semacam "rekaman" di benak kita sehingga jika nanti pada saat turun
gunung anda tersesat, "rekaman-rekaman" pada saat naik tersebut bisa
membantu anda mengingat-ingat kembali jalur pendakian yang benar.
Perhatikan percabangan-percabangan yang menurut anda berpotensi
menimbulkan kebingungan.
6.Gunakan penanda
Saat
anda melewati percabangan yang membingungkan dan tidak yakin dengan
jalur mana yang mesti diambil, pasanglah tali berwarna
dipersimpangan/percabangan yang membingungkan tersebut. Jika ternyata
jalur yang anda pilih salah maka anda dapat kembali ke persimpangan awal
lagi dengan berpatokan pada tanda-tanda yang tadi sudah anda pasang.
Hal ini untuk mencegah agar anda tidak "tersesat setelah tersesat". Jika
tidak, anda bisa tersesat lebih jauh. Pernahkah anda memilih jalur yang
salah di sebuah percabangan namun pada saat anda sadar bahwa jalur
tersebut salah dan anda mencoba kembali ke persimpangan awal, eh malah
anda semakin bingung dan tersesat tidak karuan? Disitulah gunanya
memasang tali penanda di persimpangan yang membingungkan. Namun jangan
lupa untuk mencabut kembali tali-tali penanda yang anda pasang di jalur
yang salah tersebut.
7.Cek jalur
Satu
lagi tips saat tim anda kebingungan saat menemukan jalur bercabang dan
tidak yakin harus memilih jalur yang mana adalah dengan mencek jalur
terlebih dahulu. Utuslah dua hingga empat orang di tim anda yang menurut
anda paling siap baik dari sisi ketenangan, pemahaman maupun dari sisi
stamina untuk memeriksa kebenaran jalur himgga radius tertentu di depan.
Ini bertujuan untuk menghemat energi tim anda. Jika kebenaran jalur
sudah dapat dipastikan, barulah kemudian berikan kode kepada anggota tim
lainnya di belakang untuk melanjutkan perjalanan.
8.Jangan sungkan bertanya pada pendaki lain
Jangan
pernah sungkan bertanya pada pendaki lain yang anda temui di jalan
untuk memastikan jalur pendakian. Banyak informasi-informasi penting
yang mungkin tidak kita peroleh di internet atau buku, dll; yang bisa
kita dapatkan dari pendaki-pendaki lain yang kita temui saat melakukan
pendakian.
9.Jaga jarak dan kebersamaan
Hal
ini bisa menjadi salah satu penyebab terpisahnya misalnya satu atau dua
anggota tim anda dan bisa berakibat fatal seperti hilang. Ketika anda
mendaki secara berkelompok, kemampuan baik fisik dan emosional tiap
orang di dalam kelompok akan berbeda-beda. Ada yang fisik dan staminanya
luar biasa dan ada juga sebaliknya. Ada yang ketenangan dan
kematangannya mungkin lebih baik dalam menghadapi tekanan dibanding yang
lain.Jaga
kebersamaan saat mendaki. Usahakan sebisa mungkin jika ada tim anda
yang tercecer di belakang, tunggu dan pastikan jaraknya tidak terlalu
jauh. Mengapa kebersamaan itu penting? Bukan berarti solo climber
tidak aman, tapi mendaki bersama jelas memiliki sebuah kelebihan. Salah
satu sifat alamiah manusia adalah kecenderungan untuk panik dan bingung
biasanya lebih besar saat sendirian dibandingkan jika bersama orang
lain atau teman. Adanya teman disamping anda akan menurunkan tekanan dan
kepanikan saat menghadapi kesulitan. Disamping itu keberadaan teman
saat mendaki akan menutupi kekurangan-kekurangan yang kita miliki.
10.Berhati-hatilah saat turun dari puncak
Saat
turun dari puncak, tetap jaga kebersamaan dan jarak dengan teman anda.
Perbedaan jarak katakanlah sejauh 20 meter saja bisa berubah menjadi
malapetaka jika kita tidak berhati-hati saat turun dari puncak. Apalagi
jika kabut tebal tiba-tiba muncul dan menutup jarak pandang. Belum lagi
jika cuaca buruk menghantam saat anda turun dari puncak. Percaya atau
tidak teman anda yang tadinya mungkin berada tidak jauh di depan anda
bisa saja hilang sekejap dari pandangan anda. Oleh karena itu, jika anda
tidak yakin saat turun dari puncak minta teman anda yang berada di
depan untuk berhenti sejenak hingga anda mendekati posisinya.Perhatikan
dengan seksama jalur yang anda lalui saat turun dari puncak. Jangan
sampai salah mengambil jalur. Sebagaimana kita ketahui, bentuk gunung
mirip kerucut. Jika anda menyimpang sekian derajat dari jalur yang benar
maka saat anda terus bergerak lurus turun dari puncak, penyimpangan
tersebut akan semakin besar. Jika anda salah atau terlambat menyadari
penyimpangan tersebut maka bisa-bisa anda akan tiba di sisi lereng
gunung yang salah dari yang seharusnya. Atau kejadian yang lebih fatal
bisa saja terjadi, seperti terjatuh ke jurang karena salah mengambil
jalur.
11.Catat nomor-nomor penting
Catatlah nomor-nomor darurat dan penting serta nomor-nomor kontak petugas disana atau di basecamp pendakian. Hal ini berguna untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan anda membutuhkan pertolongan.
12.(kalau yang terakhir ini pengalaman pribadi bro...) kalau semua usaha yang kita lakukan belum berhasil ,perhatikan sekeliling cari jalur yang paling mudah dan terarah paling dekat pada pemukiman penduduk ( ini berlaku untuk cuaca cerah ).
Sekian dulu ya bro ,semoga bermanfaat .
sampai jumpa di coreta-coretan Bang Dua Pagi selanjutnya ...
Salam Lestari
kayaknya judulnya kurang pas, searusnya "Tips Agar Tidak Tersesat di Gunung dan Beberapa hal Untuk Menghindarinya........
BalasHapusterimakasih tips nya kak, aku juga punya tips biar gak tersesat di Jakarta baca ya
BalasHapus