Rabu, 10 Juni 2015

Cave Tubing di Goa Pindul dan Rafting di Kali Oya

Sesampainya di basecamp kami di ajak salah seorang guide ke beberapa mata air yang di sakralkan warga setempat. Setelah puas menikmati pemandangan alam sekitar kami kembali ke basecamp. Disini kami diberikan jaket dan ban untuk memulai caving. Dari tempat kita memakai pakain khusus caving maka kita berjalan sambil membawa ban bekas di tangan kita, seru sekali!! Jarak ke Goa Pindul dari tempat kita berjalan kaki cukup dekat hingga kita sampai di pintu utama Goa Pindul.


salah satu sumber air yang di sakralkan warga setempat.
meskipun berdesak-desakan tapi tetep seru !

Sayangnya karena hari itu hari minggu jadi Gua Pindul sangat ramai sekali sehingga untuk masuk ke dalam Goa Pindul harus ngantri. Ketika memulai aktivitas olah raga caving maka kami saling pegangan membentuk untaian panjang lalu sang guide kami menuntun kami menelusuri Goa. Untungnya Guide kami itu expert serta kocak sekali sehingga kami senang selain itu dia juga mau mengabadikan photo kami selama di dalam Goa Pindul.

ngantri bos.
artha malah nyawang anake bakul dawet.
joss dowuuu

Sesekali Sang Guide berceloteh tentang keadaan didalam Goa Pindul seperti tempat sarang walet, tempat bersemedi hingga tentang jenis batuan yang ada di dalam Goa Pindul. Tidak hanya batuan, di dalam Goa juga terdapat banyak kelalawar hidup di langit-langit batuan Gua Pindul ribuan ketika kami menyenter ke arahnya yang memberikan pemandangan yang mencenangkan . Salah satu batu staknalit yang terkenal dinamai batu gong, karena kalau dipukul suaranya memang seperti gong. Di dalam gua juga ada batu keperkasaan hingga sebuah air yang menetes dari Staknalit yang kata guide kami jika kena muka maka akan membuat awet muka maka kami jadi berebutan deh mengambil air. Kocak lah pokonya kami di dalam Goa Pindul! itu semua berkat penjelasan Guide kami yang lucu.

Melewati zona gelap abadi kami masuk ke zona remang-remang yang hanya memiliki sedikit cahaya. Di dalam zona remang-remang paling suka dengan jalur jenis batu yang ada di dalmnya yang begitu indah.
Selesai menelusuri zona remang-remang kami memasuki zona terang. Di zona teranglah kami melakukan aktivitas jumping ke air dan mengeluarkan semua aksi kami dengan melompat dari batuan ke bawah.
Lama menelusuri Goa Pindul kurang lebih 45 menit karena begitu ramai bahkan lebih ramai lagi ketika kami selesai melakukan aktivitas air ini.
Intinya seru dan ribut karena tim kita paling yang bisa berhenti tertawa terbahak-bahak sampai semua perhatian kepada kami. Dasar tim jalan-jalan yang aneh! hehehehe

Walau capek tapi terlihat jelas kebahagian teman-teman seperjalanan karena untuk pertama mencoba cave tubing di Goa Pindul dan rasanya seru banget dah!
Tips menuju Goa Pindul sebaiknya dengan rombongan agar bisa sharing cost tapi buat yang mau mencoaba solo traveller juga bisa karena munuju ke Goa Pindul tidak begitu sulit karena merupakan objek wisata populer di Yogyakarta sehingga memiliki akses ke Goa Pindul cuma memang jaraknya agak jauh dari Kota Yogyakarta sendiri.p

Setelah puas terjun-terjunan kami pun keluar dari Goa Pindul dan menaiki mobil pick up menuju ke sungai oya, tempat Rafting kami selanjutnya.
Begitu turun dari kendaraan, kita harus bertanggung jawab sendiri membawa donat gosong itu hingga ke sungai. Setelah berjalan kurang lebih 15 menit dengan terseok-seok dan sesekali nyaris terpeleset lumpur yang tersembunyi oleh rerumputan, saya pun mendengar suara gemericik air, tanda sungai sudah ada di depan kami. Ternyata saya masih harus turun kebawah yang cukup curam loh. Hati-hati yah.


ngantri lagi bro.
Saya juga tahu kenapa rafting di sungai ini berbeda dengan rafting kebanyakan karena jalur yang bergelombang sangat pendek. Walaupun pendek tapi sukses bikin saya jerit-jerit karena kami harus pasrah dihanyutkan oleh air. Jadi yang membuat indah adalah kondisi batuan yang membatasi sisi kanan dan kiri sungai, terbentuk alamiah sejak jaman purba. Saya merasa seperti ada di dunia antah berantah.


sungai oya joss.
pemandangan alam disekitar sungai oya

Tidak terasa, petualangan kami di sungai Oya pun usai. Jadi kita harus naik ke daratan, mengembalikan ban, dan menunggu jemputan. Buat yang lapar bisa leyeh-leyeh dan nyemil di warung yang ada disana. Uniknya disini kita bebas makan apa saja, bayarnya belakangan di pengelola wisata masing-masing.



Happy traveling!














Tidak ada komentar:

Posting Komentar