Selasa, 13 Oktober 2015

MANFAAT GUNUNG BAGI KEHIDUPAN


Berbicara tentang gunung, sudah barang tentu banyak hal akan melintasi benak kita, salah satunya adalah derasnya aliran lava panas akibat meletusnya sebuah gunung api dengan dahsyatnya . Letusan gunung berapi mengakibatkan gempa bumi yang hebat, gelombang pasang tsunami yang menjulang, maupun muntahan lava super panas yang tanpa pamrih membumi hanguskan segala sesuatu yang ia lewati.

Terlepas dari itu semua, lalu apakah dengan gambaran di atas berarti bahwa tidak adanya gunung di suatu daerah akan meminimalisir terjadinya bencana alam? Tidak, Fakta menjawab sebaliknya. Dengan tidak adanya gunung berapilah justru yang mengakibatkan bencana alam yang lebih parah dan dahsyat lagi. Lalu, bagaimana bisa begitu?

Kerak bumi merupakan lapisan permukaan tempat dimana kita hidup sehari-hari, berjalan dan membangun rumah dengan aman. Akan tetapi, kerak bumi ini ternyata bergerak di atas suatu lapisan lain yang dinamakan mantle (jaket). mantle tersebut massanya lebih padat daripada kerak bumi. Jika tidak ada sesuatu yang mengendalikan pergerakan kerak bumi ini, maka goncangan dan gempa terus-menerus akan terjadi di bumi, yang sudah barang tentu menjadikannya tempat yang benar-benar tidak layak untuk dihuni. Namun, dengan adanya gunung-gunung yang tingi dan struktur pengakarannya yang menancap jauh ke dalam perut bumi inilah yang berperan besar mengurangi pergerakan lapisan di bawah permukaan tanah, sehingga goncangan yang diakibatkannya dicegah atau diminimalisir.

Gunung-gunung di bumi terbentuk akibat pergerakan dan tubrukan antar-lempengan raksasa yang membentuk lapisan kerak bumi (lihat gambar). Ketika dua lempengan saling bertubrukan, salah satunya biasanya akan menerobos di bawah lempengan yang kedua. Lempengan kedua yang berada bagian atas terdorong ke atas sehingga membentuk punggung gunung. Pada saat bersamaan, lempengan yang berada di bawah terus menembus, menghujam ke bawah, dan membentuk perpanjangan yang jauh ke dalam bumi. Ini berarti gunung memiliki semacam akar berupa perpanjangan yang menancap dan menghujam ke dalam bumi. Bagian ini sama besarnya dengan punggung gunung yang tampak menjulang tinggi di atas permukaan bumi. Dengan kata lain, gunung tertancap dan mengakar kokoh pada bagian kerak bumi yang disebut mantle (jaket).

Jadi, gunung mencengkeram lempengan-lempengan bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi. Dengan demikian gunung menembus dan menancap pada tempat bertemunya lempengan-lempengan tersebut. Dengan cara ini, gunung mencegah kerak bumi bergerak atau bergeser secara terus-menerus di atas lapisan magma atau di antara lapisan-lapisannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung sebagaimana paku atau pasak yang menancap dan mencengkeram lembaran-lembaran papan kayu dengan erat dan kokoh. Kerak bumi yang bersifat mudah bergerak ini diredam oleh gunung, sehingga mampu mencegah guncangan hingga batas tertentu.

Gunung yang tampak kokoh perkasa juga memiliki peran lain dalam menjaga keseimbangan di bumi, terutama dalam penyebaran panas. Perbedaan suhu antara khatulistiwa dan wilayah kutub bumi adalah sekitar 100oC. Jika perbedaan suhu tersebut terjadi di permukaan bumi yang rata, maka ini akan memunculkan aliran udara berupa badai angin sangat kencang berkecepatan hingga 1000 km (621 mil) per jam yang akan menghancurkan bumi. Namun, permukaan bumi yang tidak rata mampu menahan aliran angin kencang yang dimunculkan oleh perbedaan suhu ini. Jajaran pegunungan bermula dengan gunung Himalaya di Cina, yang berlanjut dengan gunung Taurus di selatan Turki, dan kemudian naik ke atas hingga jajaran pegunungan Alpina di Eropa. Jajaran pegunungan Atlantik dan Samudera Pasifik juga memiliki fungsi yang sama.

Sebagaimana seluk-beluk dan bagian bumi yang lain, apa yang ada pada gunung merupakan bagian dari kekuatan, kehebatan dan kesempurnaan ciptaan Allah. Allah telah menciptakan bumi beserta seluruh seluk-beluknya dengan sempurna sebagai tempat hidup kita.

Setelah mengetahui sejumlah hal yang mengagumkan ini, manusia sepatutnya sadar dan mengakui bahwa hal terpenting dalam hidupnya adalah kewajiban untuk mengabdi kepada Tuhan, dan beramal untuk tujuan yang satu ini. Sebab, manusia senantiasa bergantung pada nikmat Tuhan yang tak terhingga, sedangkan Tuhan Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu pun. Inilah kebenaran terpenting yang hendaknya dipahami oleh manusia dibalik dahsyatnya kekuatan alam, sebagaimana yang ada pada gunung.

source; catatanharian--ku.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar