Selasa, 13 Oktober 2015

MENGENAL EMERGENCY THERMAL BLANKET



 
Pernahkah Anda mendaki dalam keadaan cuaca yang ekstrim? Mau membuat bivak tetapi air hujan sudah terlanjur membasahi seluruh tubuh? Lalu merasa menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal? Hati-hati itu gejala hypotermia Bro! Jangan paksakan untuk berjalan dan pastikan tubuh tetap kering dan hangat.

Cara mencegah Hipotermia ini sangat diperlukan dalam kegiatan pendakian gunung. Mendaki gunung memang memerlukan kesiapan fisik, mental, peralatan, pengetahuan dan perbekalan yang menunjang kegiatan tersebut. Dan banyak musibah yang terjadi karena kekurangan hal – hal tersebut di atas. Atau bisa juga karena minimnya pengetahuan tentang survival sehingga hypotermia bisa melanda. Anda hanya perlu peralatan praktis dalam keadaan seperti ini.

Emergency Survival Thermal Blanket adalah salah satu alat pencegah terjadinya hypotermia di gunung. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Menurut kami ini adalah salah satu perlengkapan wajib yang harus ada di dalam Emergency Kit / Survival Kit / First Aid Kit / Family Emergency Kit Anda.

Fungsi dan Kegunaan Emergency Survival Thermal Blanket diantaranya :

- Membantu dalam memelihara panas tubuh.

- Mampu menahan 90% panas tubuh sehingga dapat digunakan untuk mencegah dan memulihkan kondisi hypotermia.

- Tahan air dan tahan angin, memberikan perlindungan darurat kompak dalam segala kondisi cuaca.

- Dapat digunakan sebagai alat bantu Signalling karena permukaannya sangat reflektif dan memantulkan cahaya matahari dengan sangat baik.

- Dapat dipakai untuk membuat Trap Shelter atau Bivouac.

- Berfungsi sebagai reflektor panas matahari, sehingga dapat digunakan sebagai peneduh dalam kondisi terik.

- Ringan dan dapat dilipat menjadi seukuran dompet sehingga mudah dibawa dan diselipkan di ransel/carrier.

Sifat Thermal Blanket ini hampir seperti prinsip termos; menahan suhu di dalam tetap stabil artinya kalau dipakai sebenarnya prinsipnya menjaga panas tubuh kita tidak keluar lepas ke udara yang dapat menyebabkan suhu tubuh turun mengikuti suhu udara atau lingkungan dimana dalam kondisi ekstrim menyebabkan hypotermia.

Contoh kasus pentingnya Emergency Survival Thermal Blanket

Pada saat Tsunami besar melanda Fukushima, Jepang tanggal 11 maret 2011 lalu. Kondisi saat itu hujan deras. Warga Fukushima di ungsikan ke titik aman namun tanpa sempat membawa pakaian ganti, dan mereka semua basah. Cuaca saat itu sangat dingin. Apa yang di bagikan pertama kali oleh Team Rescue? Tentu Emergency Survival Thermal Blanket untuk menghindarkan korban jatuh akibat Hypothermia.

Contoh lain, korban tewas di gunung gunung Indonesia ternyata mayoritas karena terserang Hypothermia, andai saja ada yang membawa thermal blanket ini tentunya korban nyawa sia sia dapat dihindarkan.

Spesifikasi

Warna: Silver.
Ukuran: 210cmX130cm (ukuran besar)
Berat: 50g
Material: PET layer, Mylar coated
Ketebalan: 0.01197 = 11.97um

source; printilanoutdoor.com/survival-tools/emergency-survival-thermal-blanket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar