Senin, 12 Oktober 2015

MENJAGA ALAM DENGAN PRINSIP LEAVE NO TRACE

Penting untuk disadari bahwa bumi ini adalah tempat hidup kita semua, sehingga sudah menjadi sebuah kewajiban untuk memeliharanya. Dan sangat penting untuk disadari bahwa apa yang ada di bumi kita ini adalah juga milik generasi mendatang, anak cucu kita, dan bukan semata-mata milik generasi saat ini atau sebelumnya. Manusia mengkonsumsi sumber daya alam pada tahap yang sangat mengkhawatirkan.

Alam itu meliputi semua yang ada di bumi ini. Gunung, hutan, lautan, dan sungai. Bahkan hutan beton yang dibangun oleh manusia didirikan di atas alam bumi ini. Manusia telah banyak merubah lansekap bumi ini, memanfaatkannya dengan kecenderungan merusak yang sangat sulit untuk diperbaiki. Manusia tidak bisa mengembalikan waktu. Yang dapat dilakukan adalah menjaga agar kerusakan tidak bertambah parah.

Dalam kegiatan alam bebas, apapun itu bentuknya, menjaga dan memelihara alam adalah sebuah keharusan dalam kaitan dengan tidak memperparah kerusakan yang sudah ada. Indonesia memiliki alam yang sangat luar biasa dan bisa disebut lengkap. Indonesia memiliki sangat banyak pegunungan, laut yang luas, hutan yang lebat, sungai yang sangat panjang, dan gua-gua di perut bumi. Menjadi hal yang wajar jika kita menyebut alam bebas Indonesia ini sebagai tempat kita bermain. Tetapi semua itu ada bukan hanya untuk kesenangan kita semata.

Mengapa kita pergi ke alam bebas? Apakah untuk melihat keindahannya, atau merasakan suasana yang berbeda, atau bahkan mendapatkan pengalaman spiritual yang tidak pernah didapatkan sebelumnya? Bukankah kita ingin generasi mendatang juga melihat dan merasakan pengalaman yang sama? Merupakan suatu hal yang sangat egois jika kita tidak pernah memikirkan itu. Oleh karena itu, marilah jaga kondisi alam di tempat yang pernah dikunjungi sebagaimana adanya, tanpa merubah sedikit pun.

Dalam konteks pendakian gunung dan kegiatan perkemahan yang saat ini sedang meningkat trennya, menjaga kelestarian alam menjadi sebuah hal yang sangat perlu ditekankan. Ingat bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk merusak. Dan saat ini itulah yang terjadi. Masalah sampah di gunung mulai banyak diberitakan, kotoran manusia yang mengganggu para pendaki. Indonesia Expeditions sebagai penggiat kegiatan pendakian gunung mengajak para pendaki gunung khususnya untuk menerapkan prinsip Leave No Trace.

Prinsip Leave No Trace dibuat oleh para pendaki gunung dan penggiat alam bebas yang memiliki perhatian terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh pendaki gunung itu sendiri. Dan dibentuklah sebuah organisasi internasional bernama Leave No Trace Center for Outdoor Ethics. Indonesia Expeditions sebagai rekanan resmi dari Leave No Trace for Outdoor Ethics mendorong para pendaki gunung khususnya dan semua orang pada umumnya untuk turut menerapkan prinsip ini demi menjaga kelestarian alam kita ini.

Dalam kegiatan pendakian gunung, Indonesia Expeditions selalu menerapkan prinsip ini dan kami menerapkannya dengan sangat serius. Kami ingin setiap orang bisa merasakan keindahan di pegunungan tanpa berubah dari waktu ke waktu. Leave No Trace terdiri dari tujuh prinsip, sebagai berikut: (Diterjemahkan dari The Leave No Trace Seven Principles. Copyrighted by The Leave No Trace Center for Outdoor Ethics. www.lnt.org)

1. Rencana ke depan dan Persiapan.

- Tahu peraturan yang ada dan perhatian utama pada daerah yang dikunjungi.

- Persiapkan untuk kondisi cuaca ekstrim, bahaya/resiko, dan kondisi darurat.

- Rencanakan perjalanan anda dengan baik, makanan, peralatan, bahan bakar masak, dll agar tidak membawa terlalu berlebih.

- Mendaki dalam grup kecil. Pertimbangkan untuk membagi grup besar ke dalam grup yang lebih kecil.

- Mengemas ulang makanan yang dibawa untuk meminimalkan sampah.

- Gunakan alat navigasi seperti peta dan kompas/GPS untuk mengurangi penggunaan tanda jalan yang merusak seperti cat atau menjadi sampah seperti bendera atau tali.

2. Berjalan dan Berkemah pada permukaan yang tidak labil.

- Permukaan yang tidak labil adalah jalur yang sudah dibuat termasuk area perkemahan, berjalan di atas batu atau kerikil, dan rumput kering.

- Jagalah sumber air dengan berkemah minimal 60 m dari danau atau sungai.

- Area perkemahan yang baik itu ditemukan, bukan dibuat. Pembukaan lahan baru sebaiknya dihindari jika tidak sangat diperlukan.

- Pada daerah yang populer:

+ Pergunakan jalur dan area perkemahan yang sudah ada.
+ Berjalan tetap di jalur walaupun basah atau berlumpur.
+ Berkemah pada daerah yang jarang vegetasi atau tidak merusak vegetasi dengan membuka area perkemahan yang luas.

- Pada daerah yang masih asri:

+ Hindari pengrusakan lebih lanjut dengan pembuatan jalur dan area perkemahan.

3. Buang kotoran dengan tepat.

- Pastikan tidak meninggalkan sampah pada area perkemahan atau tempat beristirahat pada jalur. Kemas semua sampah dan bawa kembali turun.

- Kotoran manusia dibuang dalam lubang dan jauh dari sumber air, kemah, dan jalur. Tutup kembali lubang yang dibuat.

- Tidak membuang tisu toilet atau produk pembersih lain sembarangan.

- Tidak mencuci dekat sumber air jika menggunakan produk pembersih dan tidak membuang sampah makanan dekat sumber air.

- Tinggalkan apa yang ditemukan.

- Lindungi masa lalu: periksa, tetapi tidak menyentuh artefak atau struktur sejarah dan kebudayaan jika menemukan.

- Tinggalkan semua objek natural sebagaimana adanya.

- Hindari memindahkan atau menempatkan spesies dari tempat lain ke tempat yang dikunjungi.

- Tidak melakukan pembangunan apapun dengan sembarangan.

5. Minimalkan dampak dari perapian.

- Gunakan alat masak ringan dan penerangan seadanya, senter atau lilin.

- Tidak membuat perapian yang sangat besar. Gunakan hanya kayu mati.

- Matikan perapian dengan benar. Matikan bara dengan air dan sebar bara yang sudah padam.

.
6. Hormati satwa liar.

- Amati satwa liar dari kejauhan. Jangan mengikuti atau mendekati.

- Jangan pernah memberi makan pada satwa liar. Memberikan makanan pada satwa liar akan merusak kesehatannya, merubah perilaku natural, dan memaparkannya pada pemangsa atau bahaya lain.

- Lindungi satwa liar dan makanan anda dengan menyimpan perbekalan makanan dan sampahnya dengan aman.

- Hindari satwa liar pada saat mereka sedang sensitive: kawin, membuat sarang, membesarkan anak.

7. Pikirkan pengunjung yang lain.

- Hormati pendaki lain dan lindungi kualitas pengalaman yang mereka dapat.

- Berperilaku sopan dengan pendaki lain.

- Memberi jalan pada pendaki lain dengan menyisih di jalur.

- Beristirahat dan berkemah tidak pada jalur.

- Hindari menciptakan keramaian dengan suara keras.

Berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk melihat apa yang Anda lihat. Merasakan apa yang Anda rasakan. Tunjukanlah keindahan alam pada generasi yang akan datang. Mulailah dari diri sendiri dengan tidak memperbesar kerusakan yang sudah ada. Terapkan prinsip ini dan tularkan pada orang lain. Jadilah pendaki yang bertanggung jawab.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai ketujuh prinsip ini. Silahkan baca Leave No Trace Seven Principles di http://indonesiaexpeditions.com/leave-no-trace-seven-principles/

Source; indonesiaexpeditions.com/category/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar