Menurut saya pengetahuan tentang karakter penggunaan tanah pegunungan akan membantu kita dalam kegiatan pendakian, terutama dalam hal navigasi. Misalnya, jika kita sedang tersesat di gunung, kita sedang berada di antara ladang penduduk, maka dengan mudah kita akan tahu bahwa kita sedang berada di ketinggian antara sekitar 1.000 mdpl – 2.000 mdpl karena penduduk tidak akan membuat ladang yang jauh dari pemukiman mereka, dan pemukiman mereka tidak akan terletak di daerah yang terlalu tinggi. Intinya kita tidak jauh dari perumahan penduduk.
Kasus lain adalah, misalnya kita sedang tersesat di gunung, kita tersesat diantara padang edelweiss. Berdasarkan karakter penggunaan tanah pegunungan bunga edelweiss biasanya terletak di ketinggian lebih dari 2.500 mdpl. Dengan dasar tersebut kita tahu bahwa kita sedang tersesat di area yang dekat dengan puncak atau jauh dari pemukiman.
Kasus lain adalah, misalnya kita sedang tersesat di gunung, kita menemukan sungai yang cukup besar. Biasanya sungai yang besar tidak pernah terletak di daerah yang tinggi. Pada daerah yang tinggi biasanya sungai akan mengecil dan habis di puncak. Dengan dasar tersebut kita akan tahu bahwa kita mungkin berada di daerah yang cukup rendah, mungkin tidak jauh dari ladang dan pemukiman penduduk.
- Ladang biasanya terletak di dekat pemukiman penduduk.
- Sungai besar biasanya terletak di dataran rendah.
- Edelweis biasanya terletak di ketinggian.
- Kebun teh biasanya terletak di atas pemukiman penduduk.
- Hutan lebat biasanya terletak di atas ladang penduduk.
- Semakin mendekati puncak biasanya ketebalan hutan akan berkurang.
- Jika medan berpasir dan kerikil biasanya terletak tidak jauh dari puncak.
- Pohon pisang tidak mungkin terletak di ketinggian.
Fakta fakta tersebut sebenarnya telah menjadi karakter “khas” gunung gunung di Indonesia. Karekter tersebut bisa digunakan untuk dasar Navigasi Darat.
Jika kita memahami karakter penggunaan tanah pegunungan maka hal tersebut akan sangat membantu kita dalam navigasi darat. Tapi untuk memahaminya kita perlu merangkai satu persatu pengalaman yang kita miliki, kita perlu merangkai fakta fakta detail yang ada di lapangan.
Source; argopura.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar